Tambah lagi 12 Proyek PMA di Batam

Written by widodo

Rabu, 06 Januari 2010 (sumber Tribun Batam,klik versi asli)

BATAM, TRIBUN- Iklim investasi di Batam masih menarik pemilik modal asing untuk membuka usaha di bidang shipyard, industri logam dan ekspor impor. Kondisi tersebut juga didukung oleh perubahan status Batam menjadi FTZ bersama Bintan dan Karimun. Dalam masa November tahun 2009 kemarin, aplikasi penanaman modal asing mencapai 12 proyek senilai US$14.062.652 (empatbelas juta dollar US). Selain itu, ada dua proyek perluasan usaha dari investasi yang sudah berjalan senilai US$850.000 (delapanratus limapuluh ribu dolar US) dengan perkiraan daya serap tenaga kerja sebanyak 1.348 pekerja. "Periode Januari-November 2009 total aplikasi PMA yang disetujui sebanyak 73 proyek baru dengan nilai investasi US$88.752.024 (delapanpuluh delapan juta dolar US)," kata Kepala Biro Pemasaran dan Humas OB Rustam H. Hutapea, Rabu (6/1) dalam rilisnya kepada Tribun. Penanaman modal asing baru selama periode tersebut berasal dari negara Singapura, Inggris, Australia, Malaysia, India, Luxemburg, Taiwan, Jepang, RRC, Belanda, Korea Selatan, British Virgin Island, Cayman Island, Austria, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Myanmar dengan berbagai bidang usaha. Sesuai dengan posisi dan andalan Batam, shipyard atau industri pembuatan/perbaikan kapal masih menjadi primadona dengan 6 proyek. Industri pallet kayu dan komponen bahan bangunan (1), Perdagangan besar (Distributor Utama) Ekspor/Impor (17), Industri peralatan lainnya dari logam dan industri paku, mur dan baut (3). Selain itu, usaha penjualan langsung dari jaringan (direct selling) ada satu proyek, Jasa Engineering Procurement Construction (EPC) (2), Industri panel listrik, switches dan rak kabel (1), Perkebunan jarak pagar(jatropha curcas), Industri roti (1) dan satu industri rokok putih. (widodo)