Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 27 Januari 2010

BI: UMK Jangan Berlarut-larut

Rabu, 27 Januari 2010 (sumber Batam Pos,versi asli)

Bisa Jadi Sandungan Pertumbuhan Ekonomi Batam

BATAM (BP) - Kepala Kantor Bank Indonesia, Batam Elang Tri Praptomo prihatin dengan belum tercapai kesepakatan antara pengusaha dengan serikat pekerja terkait besaran upah minimum kota (UMK) Batam 2010. Jika berlarut-larut, ia khawatir persoalan tersebut bakal jadi sandungan bagi pertumbuhan ekonomi Batam.

”Ekonomi kita ini masih dalam tahap recovery setelah tahun lalu mengalami tekanan cukup berat akibat krisis global. Pengusaha dan pekerja harus segera mengambil kata sepakat. Ya, harus sama-sama bijaksanalah,” kata Elang kepada wartawan usai pertemuan tahunan perbankan di Hotel Planet Holiday, Jodoh, Selasa (26/1).

Jika tak segera disepakati, lanjut Elang, kepercayaan investor terhadap sistem pengupahan akan menurun. Dampaknya, mereka bisa angkat kaki atau membatalkan rencana investasi. Hingga kemarin, belum ada kesepakatan besaran UMK Batam 2010. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang memenangkan gugatan PTUN, memunculkan angka Rp1.075.000 sebagai besaran upah yang harus dibayarkan pengusaha kepada pekerja. Angka tersebut naik dari besaran upah tahun lalu sebesar Rp1.045.000. Meski Apindo menganggap besaran upah itu cukup realistis, tapi tidak bagi serikat pekerja.

Elang berpendapat, niat pengusaha menaikkan besaran upah dari tahun lalu itu harus disikapi bijak serikat pekerja. “Kalau kondisi ekonomi kita sudah membaik, tentu pengusaha juga kan bisa memberi upah lebih besar dibanding yang sekarang ini,” ujar lelaki berkacamata ini.

Berdasarkan data dan analisis Kantor BI Batam, perkembangan perekonomian Kepri 2009 menunjukkan perlambatan di banding tahun 2008. Memburuknya kondisi keuangan bahkan resesi yang dialami negara tujuan ekspor, menjadi penentu utama lambatnya perekonomian di wilayah kepulauan ini. Selama 2009, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 0,56 persen atau mengalami perlambatan dibanding 2008 yang mencapai 6,65 persen.

Meski tahun lalu beberapa sektor industri, terutama industri pengolahan terpuruk karena kirisis global, namun 2010 BI optimis perekonomian akan membaik. Penguatan ekspor dari industri, salah satunya perkapalan, diperkirakan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi regional 2010. Selain itu, kinerja ekspor produk manufaktur juga diprediksi mengalami pergerakan positif.

“Daya beli masyarakat menengah-atas yang semakin pulih, berdampak positif pada permintaan produk properti dan pariwisata. Kondisi ini juga akan menggerakkan sektor riil,” katanya. Elang menegaskan, momentum pemulihan ekonomi yang ada di depan mata, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh semua pihak, baik pemerintah, pengusaha maupun pekerja. (ros)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar