Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 14 Januari 2010

Byar-Pet Bisa Dua Bulan

Kamis, 14 Januari 2010 (sumber Batam Pos,versi asli)

Mesin Pembangkit di Panaran Rusak

Setelah tiga tower roboh, kini salah satu mesin pembangkit milik PLN di Panaran juga rusak. Akibatnya, pasokan listrik di Batam kembali mengalami gangguan dan berpotensi byar-pet selama dua bulan hingga perbaikan tower selesai. Sejumlah titik di kota ini lagi-lagi mengalami pemadaman hingga berjam-jam, Rabu (13/1) kemarin. Sekitar pukul 10.30 pagi, pemadaman terjadi di wilayah Tiban dan sekitarnya. Kawasan ini termasuk wilayah yang paling sering mengalami pemadaman listrik akhir-akhir ini. ”Sekitar pukul 12.30 baru nyala lagi,” kata Naim, salah satu warga Tiban, kemarin.


Selang 30 menit kemudian, pemadaman bergeser ke kawasan Baloi Centre dan sekitarnya. Sama halnya dengan di Tiban, pemadaman di kawasan ini juga terjadi selama dua jam lebih. Pemadaman ini merepotkan pengendara di perempatan Baloi Centre. Karena lampu lalu lintas di perempatan jalan tersebut juga ikut mati. Pantauan Batam Pos, sejumlah anggota polisi tampak turun jalan untuk mengatur arus lalu lintas.


Sekretaris Perusahaan PT PLN, Wayan Jasmin, mengakui, pema-daman listrik yang terjadi belakangan ini memang merupakan dampak dari robohnya tiga tower PLN beberapa waktu lalu. Tragisnya lagi, saat ini salah satu pembangkit milik PLN di Panaran juga mengalami gangguan sehingga memungkinkan adanya gangguan pasokan listrik akan semakin besar. Bahkan Wayan menyebutkan, pasokan listrik di Batam bakal mengalami defisit menyusul kerusakan pada mesin pembangkit tersebut.


Artinya, bisa dipastikan bakal terjadi pemadaman bergilir di kota ini. Namun, berapa jumlah defisit listrik yang bakal terjadi, Wayan mengaku belum tahu pasti. ”Sekarang kami lagi kerja keras untuk menghitung dan mengecek semuanya. Nanti kami kabari lagi,” kata Wayan, saat dihubungi Batam Pos, kemarin. Menurut Wayan, gangguan yang selama ini terjadi bisa segera diatasi dengan mengoptimalkan pembangkit di Panaran.


”Termasuk saat beban puncak, masih bisa ditutupi dengan pembangkit Panaran. Tapi sekarang satu unit pembangkit kami juga mengalami gangguan,” kata Wayan. Wayan mengakui, robohnya tiga tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Senin (4/1) lalu, berdampak pada pasokan listrik di Batam. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung selama masa perbaikan tiga tower tersebut yang diperkirakan memakan waktu sekitar dua bulan.


PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam terus menggesa perbaikan terhadap tiga tower SUTT yang roboh tersebut.
”Kami harap selesai dalam dua bulan ini,” kata Direktur Utama PT PLN Batam, Zainuddin, Selasa (12/1) lalu. Saat ini, sebut Zainuddin, sebagian material pengganti tower tersebut sudah didatangkan dari Jawa, termasuk sejumlah teknisinya. Target dua bulan perbaikan ini jauh lebih cepat dari rencana awal yang diprediksikan akan memakan waktu hingga delapan bulan.
”Kami mendapat pinjaman dari PLN pusat. Jadi proses perbaikan bisa dilakukan lebih cepat,” kata Zainuddin.


Catatan Batam Pos, setidaknya telah terjadi tiga kali pemadaman paska robohnya tower SUTT milik PLN. Misalnya pada Jumat (8/1), listrik padam total (blackout) sekitar 30 menit. Pemadaman listrik juga terjadi di sejumlah lokasi di Batam Center, Selasa (12/1). Terakhir, pamdaman terjadi kemarin (13/1) di kawasan Tiban dan Baloi Centre. Pemadaman ini sangat disesalkan, karena tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN. (a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar