Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 26 Januari 2010

Batam dari Hulu ke Hilir, Denpasar Hanya Hilir

Selasa, 26 Januari 2010 (sumber Batam Pos,versi asli)

Hasil Kunker Pengelolaan Sampah ke Denpasar

Wakil Ketua DPRD Kota Batam sekaligus Koordinator Komisi III DPRD Kota Batam, H Zainal Abidin mengatakan pihaknya mendapat informasi yang memadai mengenai pelaksanaan swastanisasi pengelolaan sampah, saat kunjungan kerja (kunker) ke Pemko Denpasar, pekan lalu.

Salah satunya, perbedaan swastanisasi pengelolaan sampah yang dilakukan Kota Batam dan Pemko Denpasar. Jika di Denpasar, swastanisasi hanya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau di hilir. Sementara, swastanisasi sampah di Batam mulai dari hulu ke hilir.

”Kalau di Kota Denpasar, pengangkutan sampah masih dilakukan Pemko. Untuk pengangkutan, subsidi yang dikeluarkan mencapai Rp36 miliar. Ini salah satu informasi penting yang kita peroleh, dari hasil kunjungan kerja (kunker) ke Denpasar. Jadi tidak jalan-jalan,” kata Zainal kepada Batam Pos, kemarin (25/1).

Zainal mengatakan, swastanisasi sampah yang dilaksanakan di Batam merupakan program yang bagus. Pasalnya, swastanisasi sampah dari hulu ke hilir di Batam merupakan satu-satunya di Indonesia.

”Bagaimanapun investor perlu diberi kesempatan, karena itu program bagus. Cuma, dewan dan Pemko akan terus mengawasi agar (tempat pembuangan sementara (TPS) itu bisa berjalan,” lanjut Zainal.

Perbedaan lain, kata Zainal, yaitu Pemko Batam tidak perlu lagi mensubsidi pengangkutan sampah.

Hal ini tentu saja berbeda dengan swastanisasi di Denpasar, yang pengangkutan sampah masih disubsidi pemerintah.

”Cuma kita minta investor menjalankan sesuai di dalam kontrak, tentu dengan modal dan manajemen yang baik. Investasi juga kan tidak seperti membalik telapak tangan,” paparnya.
Terpisah, Kabid Peningkatan Pelayanan dan Plt Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pasar (DKP) Batam, Marzuki mengatakan DKP juga merasa mendapat informasi yang penting, terkait kunker Komisi III ke Denpasar.

”Kita ikut kunker ke Denpasar bersama Komisi III melihat langsung pengelolaan sampah di sana. Kalau di Denpasar subsidi pengangkutan sampah dari pemerintah mencapai Rp36 miliar,” ujarnya.
Sementara investasi di TPA bekerjasama sudah menghasilkan listrik 3 Mega Watt (MW), yang dialirkan ke masyarakat.

Menurut Marzuki, pengelola swastanisasi sampah di Batam juga akan bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menghasilkan listrik sebanyak 10 Mega Watt (MW).
”Pelaksanaan swastanisasi sampah di Batam merupakan pilot project di Indonesia dan sekitar 20 kabupaten/kota sudah melihat TPA dan TPS di Batam. Swastanisasi sampah merupakan gebrakan bagus, tapi investor harus tetap jalankan investasi dengan baik,” pungkasnya. (hda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar