Kamis, 14 Januari 2010 (sumber Sijori Mandiri,versi asli) | |
BATAMCENTRE- Pemerintah Kota Batam mengajak 13 perusahaan galangan kapal (shipyard) yang ada di Kawasan Sagulung, mau berkontribusi terhadap penyediaan sarana air bersih di Pulau Buluh, Galang. Penyediaan sarana air bersih ini bisa dilakukan dengan cara memasang pipa dari Sagulung menuju Pulau Buluh. Ajakan Pemko Batam ini disampaikan Wakil Walikota Batam, Ria Saptarika sewaktu pembahasan bersama antara Pemko Batam dengan perwakilan pengusaha dan tokoh masyarakat di Kantor Walikota Batam, Rabu (13/1). Dikatakannya, rencana menyediakan sarana air bersih di Pulau Buluh berawal dari kesulitan masyarakat untuk mendapat pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari. Sampai saat ini, untuk memasok kebutuhan air bersih ke Pulau Buluh tetap menggunakan kapal dengan jumlah yang sangat terbatas. Secara tanggung jawab, penyediaan sarana air bersih di Pulau Buluh memang ada di pundak Pemko Batam. Tapi, karena untuk membangun sarana air ke pulau itu membutuhkan dana yang cukup besar atau mencapai Rp630 juta, maka sebaiknya ada investor untuk membantu pembiayaan secara bersama dari 13 perusahaan yang diundang. Pembiayaan dengan nilai Rp630 juta ini adalah untuk membangun pipa bawah bawah laut dari Sagulung menuju pulau tersebut. "Pemasangan pipa bawah laut ini bisa dilakukan PT Adhya Tirta Batam (ATB) selaku perusahaan air minum satu-satunya di Batam. Mengenai masalah hukum tentang perubahan sistem kerja PT Adhya Tirta Batam (ATB) ke wilayah di luar ruang lingkup kerjanya, biar Pemko Batam yang mengurus itu," ujar Ria. Menurutnya, setelah rencana ini terealisasi dengan bentuk dukungan penuh dari perusahaan, tentang pengelolaan nantinya bisa dibentuk tim khusus Pemko Batam. Terpenting saat ini adalah bagaimana caranya Pulau Buluh itu bisa mendapatkan pasokan air bersih dengan lebih baik. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam, Dendi Purnomo juga mengemukakan, Pulau Buluh saat ini dihuni sekitar 3.000 jiwa dengan kebutuhan air setiap harinya mencapai 574 meter kubik. "Untuk sementara, pasokan air yang disuplai melalui enam kapal hanya baru tercapai 42 meter kubik setiap hari dengan harga Rp4.500 per meter kubik. Dengan rencana penyediaan sarana air bersih ini tentunya sangat meringankan masyarakat di Pulau Buluh," kata Dendi.(sm/rl) |
Info Barelang
Kamis, 14 Januari 2010
Pemko Ajak 13 Perusahaan Bangun Sarana Air
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar