Minggu, 17 Januari 2010 (sumber Batam Pos,versi asli) | |
Drydock Kirim Kapal ke Norwegia BATAM (BP) - Perusahaan shipyard asal timur tengah, Dubai Drydock World (DDW) yang berlokasi di Tanjung Uncang, kembali meluncurkan satu dari lima proyek besar mereka, Jack Up drilling Rigs L 205 Haven. Kapal senilai 200 juta dolar AS yang merupakan karya anak-anak bangsa Indonesia itu, dikirim ke pemesan yakni sebuah perusahaan pengeboran minyak lepas pantai di Norwegia, Master Marine. Peluncuran kapal ini secara simbolis dilakukan oleh Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, Sabtu (16/1). Selain itu, acara seremonial ini juga dihadiri Managing Director DDW South East Asia Mark Biggs, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi, Chief Eecutive Officer (CEO) DDW South East Asia Denis Welich dan disaksikan ribuan pekerja Dubai Drydocks Word Batam. Dalam kesempatan tersebut Ismeth menegaskan, para pekerja Batam patut berbangga karena mampu menciptakan mahakarya yang dibutuhkan dunia internasional, yakni berupa kapal alat pengeboran minyal lepas pantai. “Ini karya kalian, jadi kalian patut berbangga,” kata Ismeth disambut riuh tepuk tangan ribuan pekerja. Ismeth juga mengatakan, pelucuran kapal oleh Drydocks ini menunjukkan masih stabilnya iklim investasi di Kepri, khususnya Batam. Apalagi dengan pemberlakuan kawasan FTZ, Kepri semakin menjadi daerah yang sangat menjanjikan untuk para investor. Ditambah lagi dengan telah direvisinya tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 45, 46 dan 47, maka seluruh kebutuhan investor terkait perizinan, perpajakan dan cukai akan semakin mudah dengan proses yang lebih cepat. “Ini jaminan dari pemerintah pusat yang kemarin disampaikan langsung oleh empat menteri,” katanya. Sementara itu, Managing Director DDW South East Asia Mark Biggs, mengatakan, hingga saat ini DDW Batam sudah meluncurkan lima kapal riggs yang merupakan pesanan dari negara luar. Diantaranya Angola, Malaysia, Uni Emirat Arab dan lain sebagainya. “Satu unit dikerjakan selama 30 bulan,” kata Biggs usai acara, kemarin. Biggs menjelaskan, saat ini DDW juga tengah menyiapkan tiga proyek serupa, yakni kapal jack up rigs dengan nomor seri L 207, L 208 dan L 209. Sementara L -206 saat ini sudah memasuki tahap pengerjaan dan ditargetkan bakal tuntas pada September 2010. Ditambahkannya, saat ini DDW Batam mempekerjakan sekitar 25 ribu karyawan. Perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan perangkat pendukung shipyard dan offshore terbesar di Asia ini terbagi menjadi tiga, yakni drydock Nan Indah, Drydock Graha dan Drydocks World. Sayangnya, meski merupakan perusahaan bonafit, puluhan ribu karyawan yang bekerja di perusahaan ini mengaku belum sejahtera. Tak salah jika kemarin mereka meneriakkan yel-yel ‘naik gaji’ saat Gubernur Kepri Ismeth Abdullah mengunjungi lokasi perusahaan tersebut. (a) |
Info Barelang
Selasa, 19 Januari 2010
Ini Karya Anak Bangsa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar