Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 29 Januari 2010

Dewan : Usut Pencurian Air ATB

Dewan : Usut Pencurian Air ATB PDF Print E-mail
Written by Redaksi ,
Friday, 29 January 2010 05:14 (sumber batam Pos,versi asli)


BATAM CENTER (BP) –
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, M Jefry Simanjuntak menegaskan, pihaknya meminta agar kasus pencurian air ATB di Pelabuhan Batuampar yang ditemukan saat inspeksi mendadak (sidak), Rabu (27/1) lalu, diusut tuntas. Pengusutan kasus tersebut, karena kerugian negara yang timbul dari praktik pencurian air itu cukup besar.

”Kita prediksi kerugian ATB dalam sebulan sangat besar, mencapai Rp400 juta hanya di satu tempat. Belum termasuk di tempat lain. Praktik pencurian air ini juga merugikan negara, jadi kita meminta agar diusut tuntas oleh polisi,” kata Jefry Simanjuntak yang diamini Anggota Komisi III lainnya, Augustinus Purba.

Menurut Jefry, kerugian itu kian besar karena praktik tersebut sudah berlangsung cukup lama. ”Kita menduga ada kerja sama yang dilakukan instansi pemerintah Kanpel dan instansi lainnya, sehingga pencurian yang berlangsung puluhan tahun itu bisa terjadi,” paparnya.

Jefry menambahkan, keuntungan besar yang diperoleh dari penjualan air ke kapal asing menjadi salah satu faktor praktik pencurian air tersebut. ”Kalau dibilang harga satu liter Rp20 ribu dan biaya pemeliharaan Rp2 ribu, maka keuntungan yang diperoleh oknum yang menjual air ke kapal asing sangat besar. Dari informasi yang kita himpun, satu liter air biasanya dijual dengan harga 4-6 dolar AS per liternya,” ungkapnya.

Jefry mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki kasus itu. ”Kita juga akan turun ke kawasan industri Batamindo, Panbil, Pertamina Tongkang, Tunas Industri untuk melihat apakah praktik serupa juga terjadi di sana,” katanya.

Sementara itu, Augustinus Purba juga mengaku dapat informasi pasokan air terus berkurang dan itu menyedihkan warga Batam. Tapi yang lebih menyedihkan adalah air dari Batam justru dijual ke kapal asing dan praktik itu berlangsung hingga puluhan tahun. (hda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar