Batam, 6/12 (ANTARA) - Taksi Bandara Hang Nadim Batam menolak penggunaan argo tarif taksi, padahal Pemerintah Kota Batam meluncurkan penggunaan argo taksi, Jumat (1/1).
"Tidak pakai argo. Borongan," kata supir taksi Bandara Hang Nadim, Arif, di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, tidak ada taksi bandara yang menggunakan argo.
"Masih pakai borongan. Tapi ada tarifnya yang ditetapkan bersama pengelola bandara," kata dia.
Tarif Bandara-Nagoya, kata dia, Rp75.000.
Sementara itu, penumpang bandara Hang Nadim yang ditemui ANTARA menyesalkan banyak supir pelabuhan udara dan laut yang tidak menerapkan argo taksi.
"Seharusnya, sudah ada argo, seperti yang dijanjikan pemerintah," kata penumpang Ardian.
Ia mengatakan, penetapan tarif taksi tanpa argo membuat pengunjung tidak nyaman.
"Bagaimana mau nyaman, kalau tarifnya membludak-bludak seperti itu," kata dia.
Di tempat terpisah, supir taksi Terminal Domestik dan Internasinal Sekupang, Arimadi, mengatakan, belum mengoperasikan argo sepenuhnya.
Meski ada mesin argo dalam mobil yang dikendarai, namun tidak selalu digunakan, kata dia.
"Kalau penumpang mau pakai argo, saya hidupkan. Tapi, kalau tidak, yang tidak saya hidupkan," kata dia.
Menurut dia, penumpang dari terminal kapal laut lebih banyak yang memilih naik taksi "bersama-sama" sehingga tidak menghidupkan argo.
Dalam taksi "bersama-sama", penumpang taksi lebih dari satu orang, yang tidak saling mengenal, namun satu tujuan. Sistem seperti ini, tarif taksi seperti angkutan kota.
Sementara itu, Pemerintah Kota Batam meluncurkan 700 taksi argo yang beroperasi di beberapa terminal angkutan laut dan Bandara Hang Nadim pada Jumat (1/1).
Taksi argo, kata Wali Kota, untuk membuat pengunjung Batam lebih nyaman. (T.Y011/C/M012/M012) 06-01-2010 16:27:15 NNNN
"Tidak pakai argo. Borongan," kata supir taksi Bandara Hang Nadim, Arif, di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, tidak ada taksi bandara yang menggunakan argo.
"Masih pakai borongan. Tapi ada tarifnya yang ditetapkan bersama pengelola bandara," kata dia.
Tarif Bandara-Nagoya, kata dia, Rp75.000.
Sementara itu, penumpang bandara Hang Nadim yang ditemui ANTARA menyesalkan banyak supir pelabuhan udara dan laut yang tidak menerapkan argo taksi.
"Seharusnya, sudah ada argo, seperti yang dijanjikan pemerintah," kata penumpang Ardian.
Ia mengatakan, penetapan tarif taksi tanpa argo membuat pengunjung tidak nyaman.
"Bagaimana mau nyaman, kalau tarifnya membludak-bludak seperti itu," kata dia.
Di tempat terpisah, supir taksi Terminal Domestik dan Internasinal Sekupang, Arimadi, mengatakan, belum mengoperasikan argo sepenuhnya.
Meski ada mesin argo dalam mobil yang dikendarai, namun tidak selalu digunakan, kata dia.
"Kalau penumpang mau pakai argo, saya hidupkan. Tapi, kalau tidak, yang tidak saya hidupkan," kata dia.
Menurut dia, penumpang dari terminal kapal laut lebih banyak yang memilih naik taksi "bersama-sama" sehingga tidak menghidupkan argo.
Dalam taksi "bersama-sama", penumpang taksi lebih dari satu orang, yang tidak saling mengenal, namun satu tujuan. Sistem seperti ini, tarif taksi seperti angkutan kota.
Sementara itu, Pemerintah Kota Batam meluncurkan 700 taksi argo yang beroperasi di beberapa terminal angkutan laut dan Bandara Hang Nadim pada Jumat (1/1).
Taksi argo, kata Wali Kota, untuk membuat pengunjung Batam lebih nyaman. (T.Y011/C/M012/M012) 06-01-2010 16:27:15 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar