Batam, 11/2 (ANTARA) - Sebanyak 3.000 ton gula gula pasir impor asal Thailand dijadwalkan masuk ke Batam pada Maret 2010.
Anggota Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas (BP FTZ) Batam I Wayan Subawa mengatakan di Batam, Kamis, gula impor itu didatangkan dalam dua tahap.
"Tahap pertama, beberapa waktu yang lalu, dan yang ke dua, Maret," kata Wayan.
Menurut dia, impor gula tidak bisa dilakukan sekaligus sebanyak 6.000 ton, sehingga dibagi dua, setiap tahap memmasukan 3.000 ton.
Mengenai informasi kedatangan gula impor 4.000 ton, Kamis siang di Pelabuhan Batu Ampar, ia membantahnya.
"Itu tidak sesuai dengan jadwal. tapi saya akan cek dulu," kata dia.
Departemen Perdagangan, kata dia, memberikan batas waktu impor gula hingga April 2010.
Gula impor dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gula masyarakat Batam sebanyak 1.800 ton setiap bulan.
Selain itu, masuknya gula impor diharapkan dapat menekan harga gula yang semakin melambung.
Meski begitu, harga gula di pasaran Batam tetap relatif tinggi yaitu Rp11.000 per kg, lebih mahal dari harga normal Rp9.000 per kg.
Di tempat terpisah, Gubernur Kepulauan Riau ismeth Abdullah mengatakan ragu impor gula mampu menurunkan harga di pasar.
"Gula itu masalah dari produsen, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata dia.
Harga gula dunia melonjak sejak beberapa waktu lalu, dan mengakibatkan harga di pasaran dalam negeri juga meningkat.
(T.Y011/B/N002/N002) 11-02-2010 12:49:19 NNNN
Anggota Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas (BP FTZ) Batam I Wayan Subawa mengatakan di Batam, Kamis, gula impor itu didatangkan dalam dua tahap.
"Tahap pertama, beberapa waktu yang lalu, dan yang ke dua, Maret," kata Wayan.
Menurut dia, impor gula tidak bisa dilakukan sekaligus sebanyak 6.000 ton, sehingga dibagi dua, setiap tahap memmasukan 3.000 ton.
Mengenai informasi kedatangan gula impor 4.000 ton, Kamis siang di Pelabuhan Batu Ampar, ia membantahnya.
"Itu tidak sesuai dengan jadwal. tapi saya akan cek dulu," kata dia.
Departemen Perdagangan, kata dia, memberikan batas waktu impor gula hingga April 2010.
Gula impor dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gula masyarakat Batam sebanyak 1.800 ton setiap bulan.
Selain itu, masuknya gula impor diharapkan dapat menekan harga gula yang semakin melambung.
Meski begitu, harga gula di pasaran Batam tetap relatif tinggi yaitu Rp11.000 per kg, lebih mahal dari harga normal Rp9.000 per kg.
Di tempat terpisah, Gubernur Kepulauan Riau ismeth Abdullah mengatakan ragu impor gula mampu menurunkan harga di pasar.
"Gula itu masalah dari produsen, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata dia.
Harga gula dunia melonjak sejak beberapa waktu lalu, dan mengakibatkan harga di pasaran dalam negeri juga meningkat.
(T.Y011/B/N002/N002) 11-02-2010 12:49:19 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar