| | |
Written by GUSTIA BENNY , Wednesday, 10 February 2010 09:20 (sumber Batam Pos,versi asli) |
Rangkul Karimun Kembangkan Pariwisata dan Industri
Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan menjadikan Batam sebagai pintu gerbang wisatawan tahun 2015. Untuk mewujudkan mimpi itu, kini Pemko Batam merangkul Kabupaten Karimun dalam sektor pariwisata. Tak hanya itu, Batam juga menjalin kerja sama bidang industri dengan Karimun, apalagi kedua daerah ini dijadikan sebagai daerah perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ) bersama Kabupaten Bintan. Hal ini ditegaskan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, saat melakukan kunjungan kerja sama ke Pemkab Karimun, kemarin (9/2). Ahmad Dahlan bersama rombongan diterima diterima langsung Bupati Karimun Nurdin Basirun dan Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq. Kedua kepala daerah ini berbagi pengalaman dan memaparkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Bahkan dalam kesempatan itu, keduanya sempat bercanda mengenai pinang meminang dalam pilgub mendatang. Meski dalam sebatas guyon, namun sempat menarik perhatian masing-masing kepala dinas yang menghadiri pertemuan. ”Pak Dahlan, bilang pinang meminang dalam kunjungan. Jangan-jangan ini bicara soal pemilihan gubernur,” kata Nurdin bercanda sambil melirik ke arah Dahlan yang duduk di samping kanannya. Dikatakan Dahlan usai pertemuan, potensi pariwisata yang dimiliki Kepri sangat besar. Terutama di daerah Batam, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan. Namun selama ini, promosi yang dilakukan masih kurang gencar, sehingga daerah tersebut belum dikenal masyarakat luas. Berdasarkan data, masa tinggal wisatawan di Batam atau Kepri masih kurang dibandingkan Bali. Di mana, daerah Bali, wisatawan bisa tinggal 5-6 hari, sedangkan di Batam atau Kepri hanya 2-3 hari. Persoalannya, karena masih minimnya informasi tentang objek-objek pariwisata yang ada. ”Kita akan coba melakukan promosi bersama tentang objek-objek wisata yang bisa dikunjungi, semakin banyaknya alternatif objek wisata yang ditawarkan maka turis akan lama menetap. Kita akan bantu mempromosikan Karimun serta daerah lainnya,” jelas Dahlan. Sementara itu, kerja sama di bidang industri, kata Dahlan tak terlepas memanfaatkan momentum FTZ. Memang selama ini dari segi infrastruktur Batam lebih siap dibandingkan daerah lain, namun dari segi tenaga kerja Batam masih kekurangan. Contohnya saja kata Dahlan, saat dibukanya bursa kerja beberapa waktu lalu. Ternyata industri-industri di Batam sangat banyak membutuhkan tenaga kerja. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar