Minggu, 07 Pebruari 2010 (sumber Sijori Mandiri,versi asli) | |
BATAM CENTRE -- Program visit Batam 2010 dengan mendapatkan prioritas anggaran yang cukup besar, terancam hanya sia-sia. Sebab, kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batam baru sebatas seremoni belaka. Penilaian ini disampaikan anggota DPRD Kota Batam, Udin P. Sihaloho menanggapi pelaksanaan program visit Batam 2010 yang sudah memasuki bulan kedua. Legislator dari PDI Perjuangan ini lebih cenderung apabila visit Batam ini diprogramkan pada tahun 2012. Dengan demikian, bisa diketahui apa yang menjadi perubahan di Kota Batam pada tahun itu. "Saya tidak tahu, apakah visit Batam 2010 ini sengaja digulirkan karena terkait dengan akan dilakukan pilkada ini atau bukan. Tapi yang jelas, visit Batam 2010 ini sangat dipaksakan. Karena tidak ada yang bisa kita jual di Batam ini," kata Udin kepada Sijori Mandiri, Sabtu (6/2). Udin mengaku, bingung ketika sejumlah orang wisatawan lokal menanyakan tentang visit Batam 2010. Sebab, tidak ada yang bisa dijual di Batam. Bahkan para wisatawan lokal justru menemukan visit 2010 ada di Singapura dengan berbagai perubahan maupun nilai jual wisata di negeri Singa itu sangat bagus. "Saya pernah ditanya oleh teman-teman saya maupun sejumlah wisatawan lokal dari Jakarta. Mereka bertanya, apa sih yang bisa dijual di Batam dengan visit Batam 2010 ini. Lalu apa sih perkembangan yang terjadi di Batam ini. Karena teman-teman saya itu hanya menemukan tulisan ketika tiba di Bandara Hang Nadim. Mereka pun mengaku menemukan visit 2010 itu ada di Singapura. Bukan di Batam," kata Udin. Dikatakan Udin, seharusnya tempat-tempat wisata yang sudah dibangun tapi sama sekali tidak terawat, sebaiknya itu yang harus diperbaiki untuk dipercantik. Dengan demikian, ada suatu hal yang dapat kita jual di Batam, karena dengan keindahan tempat wisata tadi. "Cam Vietnam, jembatan Barelang ataupun wisata pantai Teluk Mata Ikan sebaiknya ditangani dengan baik dan dipercantik lagi agar bisa menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke sana. Ini yang harus dilakukan oleh Kepala Disparbud. Bukan hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremoni dan hanya menghambur-hambur anggaran, tanpa hasil yang maksimal," tandas Udin. Sementara, Kadisparbud Kota Batam, Guntur Sakti mengatakan, secara filosofi, visit Batam 2010 merupakan sebuah agen besar, yang bukan lagi sebagai agen sektoral pemerintah. Tapi visit Batam 2010 merupakan milik seluruh elemen masyarakat. Guntur Sakti mengatakan, program visit Batam 2010 akan lebih mengerucut lagi menjadi empat sektor. Pertama, penataan infrastruktur. Kedua, Pembenahan obyek wisata. Ketiga pelaksanaan berbagai iven, dan Keempat, promosi pariwisata Batam baik ditingkat lokal, nasional mapun ke tingkat internasional. Empat program tersebut, kata Guntur, yang nantinya akan menjadi isi dari visit Batam 2010 sekaligus awal pengembangan ke depan. Penataan infrastruktur, dimana direncanakan Jodoh-Nagoya sebagai kawasan perbelanjaan yang nyaman, bersih, rapi, dengan melakukan pembenahan-pembenahan. Baik lampu penerangan di dalam kawasan ruko yang gelap, perbaikan jalan-jalan berlubang, pendistrian (Trotoar), serta memperbaiki taman kota. "Ini untuk menambah daya tarik bagi setiap wisatawan. Jodoh-Nagoy dikenal dengan pusat perdagangan, tentunya perlu dilakukan pembenahan-pembenahan. Yang tadinya gelap, akan diterangkan. Yang tadinya kotor dan terkesan jorok, akan segera dibersihkan," kata Guntur. Dalam bidang penataan obyek wisata, jembatan I Barelang akan menjadi salah satu obyek wisata sekaligus menjadi icon pariwisata Kota Batam. Rencananya, tahun depan akan dibangun tempat parkir, serta membangun komuniti areal dibagian bawah jembatan, membangun garda perdagangan serta lainnya. "Tujuan akan menjadi icon wisata baru," ujarnya. Dibidang iven, kata Guntur, saat ini sedang dalam dilakukan format serta melakukan inventarisasi iven dari tiga bulan ke depan dan sampai 2010 nanti. Dari sana maka akan diketahui bahwa, mana iven yang berskala internasinoal, nasional maupun berskla lokal. Ini semua nantinya akan dikuras dalam sebuah kalender iven. Maka dengan demikian, para jasa pelayanan seperti, tour and travel, media cetak maupun elektronik akan bisa menjual iven-iven di tahun 2010, sebagai magnet untuk menarik para wisatawan mancanegera maupun wisatawan lokal yang akan datang ke Batam. "Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas iven itu sendiri, saat ini sudah kami rencanakan. Dengan melibatkan tour and travel, serta media cetak dan elektronik, akan menjadi magnet tersendiri bagi para wistawan baik lokal maupun internasional untuk datang ke Batam," kata Guntur. Empat sektor dalam program visit Batam 2010 sebagaimana dijabarkan diatas, tentunya akan melibatkan seluruh SKPD-SKPD penunjang, seperti Dinas PU, Tata Kota, Kebersihan, Pertamanan dan Pasar, Dinas Sosial, Sat Pol PP. Pihak-pihak lain yang akan digandeng oleh Dispadbur adalah, melibatkan IMA (Indonesian Marketing Association), BTPB (Batam Tourism Booard) serta melibatkan seluruh Stakeholder pariwisata yang lainnya. Kendala yang dialami saat ini, kata Guntur, dalam semua aspek. Baik dari segi infrastruktur, fasilitas, destinasi lainnya yang tidak mendukung. Selain itu, beberapa obyek wisata lainnyya juga belum dilakukan pembenahan-pembenahan, serta belum dilakukan pembinaan. Masalah sosial juga merupakan kendala bagi pengembangan wisata. Hal ini masih banyak dijumpai para gelandangan, penataan pedagang kaki 5 (PKL) belum tertata dengan baik. Kondisi ini akan mempengaruhi estetika Kota. Untuk meminimalkan kendala tersebut, tentunya semua elemen masyarakat harus memiliki rasa tanggung jawab moral dan komitmen yang sama guna mendukung visit Batam 2010. Disini juga perlu mendapatkan dukungan penuh dari DPRD Kota Batam, sehingga seiring seirama menuju visit Batam 2010. (sm/li) |
Info Barelang
Senin, 08 Februari 2010
Visit Batam 2010 Terkesan Dipaksakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar