| | | |
Written by Redaksi , Friday, 05 February 2010 09:06 (sumber Batam Pos,versi asli) |
Warga Sagulung Demo Dinas PU
Pengujuk rasa yang didominasi ibu-ibu dengan membawa serta anaknya ini, meminta jalan tanah yang sudah ada sejak 19 tahun lalu supaya diaspal. ”2010 harga mati proyek buat kami” diusungnya. Warga juga merasa bosan dengan janji-janji petugas PU untuk pengaspalan jalan sepanjang 500 meter tersebut. Elis, salah satu pendemo mengatakan, pihak Dinas PU hanya melakukan pengukuran setiap tahun, dari 2005 tanpa realisasi pengaspalan jalan dan panjangnya pun tidak berubah. ”Setiap pengukuran, petugas berjanji tahun selanjutnya akan diaspal. Apa karena kami ini warga miskin? Atau karena di tempat kami tidak ada pejabat, makanya jalan hancur dibiarkan bertahun-tahun,” jelas Elis dengan penuh emosi Terakhir diukur pertengahan 2009 lalu dan petugas berjanji akan mengaspal Januari 2010. ”Kita tanyakan realisasinya, kata petugas PU yang mengukur tidak jadi tahun ini, diundur 2011. Sudah habis kesabaran kita, makanya kita demo di sini,” teriaknya. Menurutnya, jalan sepanjang 500 meter itu merupakan jalan utama yang banyak dilalui. ”Kalau panas berdebu, kalau hujan becek. Jalan pun berlubang besar-besar,” lanjutnya. Selain itu, jalan tersebut banyak terjadi kecelakaan. Saat hujan, banyak lumpur menggenang di jalan yang berlubang. ”Anak-anak yang pergi sekolah sering terjatuh, motor terguling dan mobil selip sering terjadi saat musim hujan,” ungkapnya. Elis menuturkan, ia dan warga lainnya hanya meminta jalan sepanjang 500 tersebut diprioritaskan untuk diaspal. ”Masih banyak jalan lainnya seperti jalan di gang-gang yang juga rusak. Namun tidak apa-apa belum dikerjakan sekarang, yang pernting jalan yang sering dilalui anak sekolah ini yang diperbaiki,” imbuhnya. Masih menurut Elis, warga sudah melayangkan surat beberapa kali ke kelurahan dan kecamatan, bahkan sudah diusulkan di Musrembang sejak 2005 lalu, namun realisasinya belum juga. ”Pihak kelurahan dan kecamatan pun sama saja hanya janji-janji bilang iya tapi tidak juga dilaksanakan,” sebutnya. Anggaran Terbatas Para pendemo langsung diterima oleh Kadis PU Kota Batam Yumasnur. Menurut Yumasnur, jalan berlubang di Kota Batam banyak dan yang merasa ingin diperbaiki bukan wilayah Seilekop saja. Menurut Kadis PU, ada mekanismenya untuk mengajukan perbaikan jalan, diusulkan di tingkat kelurahan, di kecamatan, lalu di tingkat kota untuk dibahas bersama anggota DPRD Kota Batam. ”Anggaran kita terbatas untuk perbaikan jalan sedangkan jalan rusak banyak,” katanya lewat pengeras suara yang didengarkan seluruh pendemo. Terkait diusulkan dalam Musrembang selama lima tahun, Yumasnur mengatakan warga hanya mengada-ngada. ”Bisa saja mereka bilang sudah diusulkan untuk meminta perbaikan jalan padahal sebetulnya hanya alasan saja,” tegasnya. Lalu, kapan realisasinya jalan di Seilekop ini akan diperbaiki. ”Silakan bahas dalam mekanisme tadi. Kami tidak bisa berjanji kapan akan direalisasikan,” terangnya. (cr6) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar