| | |
Written by Redaksi , Monday, 22 February 2010 09:22 (sumber Batam Pos,versi asli) |
Jumlah taksi yang sudah ditera sebanyak 802 buah hingga kemarin. Selain itu, masih ada 30 buah yang sudah disetting dan siap ditera. Abdullah, teknisi tera dari UPT Metrologi Disperindag Kepri mengatakan, antusias pemilik taksi untuk menera taksinya cukup tinggi. Bahkan koordinator pangkalan langsung datang ke Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memantau taksi yang ditera. “Apabila aktivitas tera kosong, mereka (koordinator pangkalan) menelepon anggotanya untuk datang ke Dishub dan melakukan tera,” katanya kemarin. Masih kata Abdullah, para koordinator pangkalan yang juga supir taksi tersebut menekan anggotanya untuk melakukan tera. ”Bahkan, koordinator tersebut mengancam anggotanya, kalau tidak tera tidak akan dapat antrean,” ungkapnya. Abdullah juga mengatakan, saat ini lebih sering terlihat koordinator pangkalan daripada badan usaha. ”Padahal sejak awal digaungkannya tera, yang bertindak badan usaha, ternyata para sopir dan pemilik taksi tetap saja membangkang,” imbuhnya. Menurut Abdullah, para koordinator pangkalan yang sering terlihat di tempat tera adalah bandara, Harbour bay dan BCS. ”Taksi dari pangkalan tersebut yang mendominasi tera. Mudah-mudahan yang lainnya menyusul,” masih katanya. Sementara itu, Kepada Dishub Kota Batam Muramis mengatakan taksi berargo harus dijalankan per 1 Maret mendatang. Walaupun pihaknya tidak yakin sejumlah 1.200 taksi yang ada di Batam selesai ditera sampai waktu yang ditentukan. ”Kita tetap optimis,” ungkapnya. Muramis menjelaskan, pihaknya akan memantau pelaksanaan tera dalam waktu seminggu. Setelah dijalankannya tera, seluruh taksi di Batam harus menggunakan argo dan tidak ada lagi tarif nego atau ketengan. ”Antisipasinya kita tertibkan melalui razia,” katanya. Lalu, bagaimana nanti terjadi saling iri antara taksi yang sudah ditera dengan yang belum. Taksi yang belum ditera bisa saja menerapkan tarif ketengan. Muramis menjelaskan, razia adalah solusinya Dishub juga menempatkan petugasnya di sepanjang jalan di Kota Batam untuk mengawasi pelaksanaan taksi berargo ini. Warga Batam pun setuju dengan diterapkannya taksi berargo. Widyawati, salah satu pengusaha asal Batam mengaku mendukung terlaksananya taksi berargo. ”Menggunakan taksi berargo, keamanan dan kenyamanan kita sebagai penumpang terjamin,” katanya. 100 Persen Pakai Argo Supir taksi yang biasa mangkal di Bandara Hang Nadim siap menerapkan argo meter awal Maret mendatang. Pasalnya, dari 167 unit taksi yang khusus beroperasi di bandara seluruhnya telah terpasang argo meter untuk tarif taksi. Ketua Forum Komunikasi Persatuan Taksi Bandara (FKPTB) Hardi Oyong, Minggu (21/2) menuturkan penerapan sistem argo ini sudah diwajibkan bagi seluruh pengemudi saat membawa penumpangnya. “Anggota kita sudah tidak bisa lagi mengenakan tarif seenaknya berdasarkan tawar-menawar dengan penumpang,” kata Oyong, kemarin. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar