Batam, 3/3 (ANTARA) - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memberlakukan dua tarif Visa On Arrival (VoA), khusus wisatawan manca negara (Wisman) yang datang bersama grup ke Batam, Bintan dan Karimun.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam Guntur Sakti usai evaluasi penerapan tarif tunggal VoA dengan Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian, di Batam, Rabu.
"Direktur Dokumen, Perjalanan, Visa dan fasilitas keimigrasian mengakomodir permintaan dan keberatan kita akan tarif tunggal VoA," kata Guntur.
Namun, kata dia, pemerintah pusat memberikan syarat dua tarif VoA hanya berlaku untuk wisman yang datang bergrup, yang dibawa perusahaan travel, Event Organizer dan pemerintah.
Grup, kata dia, minimal terdiri dari empat orang.
"Kalau wisman datang sendiri-sendiri, maka tetap harus membayar tarif tunggal VoA," kata dia.
Dua tarif VoA, kata dia, hanya berlaku di BBK, karena BBK merupakan daerah perbatasan Indonesia dengan beberapa negara Asean.
Selain itu BBK juga ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas, kata Guntur.
Sejak 26 Januari 2010, Kementerian Hukum dan HAM memberlakukan tarif tunggal VoA, sebanyak 25 dolar AS untuk masa tinggal di Indonesia maksimal 30 hari. Sebelumnya, ada dua tarif, untuk tinggal maksimal 30 hari dan tujuh hari dengan tarif 10 dolar AS.
Menurut Guntur, sejak tarif tunggal diberlakukan, maka banyak wisman yang membatalkan kunjungan ke Batam.
"Terutama wisata main golf, karena mereka hanya berada di Batam paling lama tiga hari, tapi dikenakan tarif VoA 25 dolar AS," kata dia.
Namun, ia mengatakan belum mendapat data lengkap mengenai penurunan jumlah wisman yang datang ke Batam akibat pemberlakuan tarif tunggal VoA.
Wisman dari negara yang berlaku VoA, kata dia, datang ke Batam melalui Singapura. Kota tujuan liburan sebenarnya adalah Singapura. Batam hanya dijadikan persinggahan dari paket liburan yang wisman beli.
Jika tarif VoA tinggi, maka wisman jadi enggan ke Batam, kata dia. (T.Y011/B/B012/B012) 03-03-2010 15:40:38 NNNN
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam Guntur Sakti usai evaluasi penerapan tarif tunggal VoA dengan Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian, di Batam, Rabu.
"Direktur Dokumen, Perjalanan, Visa dan fasilitas keimigrasian mengakomodir permintaan dan keberatan kita akan tarif tunggal VoA," kata Guntur.
Namun, kata dia, pemerintah pusat memberikan syarat dua tarif VoA hanya berlaku untuk wisman yang datang bergrup, yang dibawa perusahaan travel, Event Organizer dan pemerintah.
Grup, kata dia, minimal terdiri dari empat orang.
"Kalau wisman datang sendiri-sendiri, maka tetap harus membayar tarif tunggal VoA," kata dia.
Dua tarif VoA, kata dia, hanya berlaku di BBK, karena BBK merupakan daerah perbatasan Indonesia dengan beberapa negara Asean.
Selain itu BBK juga ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas, kata Guntur.
Sejak 26 Januari 2010, Kementerian Hukum dan HAM memberlakukan tarif tunggal VoA, sebanyak 25 dolar AS untuk masa tinggal di Indonesia maksimal 30 hari. Sebelumnya, ada dua tarif, untuk tinggal maksimal 30 hari dan tujuh hari dengan tarif 10 dolar AS.
Menurut Guntur, sejak tarif tunggal diberlakukan, maka banyak wisman yang membatalkan kunjungan ke Batam.
"Terutama wisata main golf, karena mereka hanya berada di Batam paling lama tiga hari, tapi dikenakan tarif VoA 25 dolar AS," kata dia.
Namun, ia mengatakan belum mendapat data lengkap mengenai penurunan jumlah wisman yang datang ke Batam akibat pemberlakuan tarif tunggal VoA.
Wisman dari negara yang berlaku VoA, kata dia, datang ke Batam melalui Singapura. Kota tujuan liburan sebenarnya adalah Singapura. Batam hanya dijadikan persinggahan dari paket liburan yang wisman beli.
Jika tarif VoA tinggi, maka wisman jadi enggan ke Batam, kata dia. (T.Y011/B/B012/B012) 03-03-2010 15:40:38 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar