Tanjungpinang, 1/3 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat di Kota Batam terjadi inflasi 0,19 persen pada Februari 2010.
"Inflasi sebesar 0,19 persen di Batam disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,70 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepulauan Riau Mangaputua Gultom di Tanjungpinang, Senin.
Ia mengatakan penyebab lain inflasi di Kota Batam tersebut juga akibat naiknya IHK kelompok sandang sebesar 0,45 persen dan kelompok transpor, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
Sebaliknya, menurut dia, terjadi penurunan IHK kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
"IHK Batam pada Februari 2010 mengalami kenaikan menjadi 114,07 dari 113,85 pada Januari 2010, atau terjadi inflasi 0,19 persen," katanya.
Menurut dia, laju inflasi Januari - Februari 2010 di Kota Batam sebesar 1,46 persen, dan laju inflasi "year on year" 2010 sebesar 2,76 persen.
"Laju inflasi tersebut lebih tinggi pada periode yang sama (Januari-Februari) 2009 yang hanya mencapai 0,60 persen, dan laju inflasi `year on year` juga lebih rendah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 7,17 persen," katanya.
Ia mengatakan inflasi pada Februari 2010 dipicu naiknya harga beberapa barang dan jasa kebutuhan masyarakat, antara lain beras, teh manis, kendaraan carter, ayam goreng, ikan tongkol, kopi manis, apel, baju kaos, kemeja pendek, minuman ringan dan udang basah.
Namun, menurut dia, tercatat beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga, di antaranya jeruk, cabai merah, kacang panjang, gula pasir, emas perhiasan, tomat sayur, telepon seluler dan daging ayam ras.
Inflasi di Kota Batam lebih rendah dibandingkan dengan Kota Tanjungpinang yang tercatat sebesar 0,64 persen. (T.PK-NP/B/M008/M008) 01-03-2010 21:49:34 NNNN
"Inflasi sebesar 0,19 persen di Batam disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,70 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kepulauan Riau Mangaputua Gultom di Tanjungpinang, Senin.
Ia mengatakan penyebab lain inflasi di Kota Batam tersebut juga akibat naiknya IHK kelompok sandang sebesar 0,45 persen dan kelompok transpor, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
Sebaliknya, menurut dia, terjadi penurunan IHK kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
"IHK Batam pada Februari 2010 mengalami kenaikan menjadi 114,07 dari 113,85 pada Januari 2010, atau terjadi inflasi 0,19 persen," katanya.
Menurut dia, laju inflasi Januari - Februari 2010 di Kota Batam sebesar 1,46 persen, dan laju inflasi "year on year" 2010 sebesar 2,76 persen.
"Laju inflasi tersebut lebih tinggi pada periode yang sama (Januari-Februari) 2009 yang hanya mencapai 0,60 persen, dan laju inflasi `year on year` juga lebih rendah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 7,17 persen," katanya.
Ia mengatakan inflasi pada Februari 2010 dipicu naiknya harga beberapa barang dan jasa kebutuhan masyarakat, antara lain beras, teh manis, kendaraan carter, ayam goreng, ikan tongkol, kopi manis, apel, baju kaos, kemeja pendek, minuman ringan dan udang basah.
Namun, menurut dia, tercatat beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga, di antaranya jeruk, cabai merah, kacang panjang, gula pasir, emas perhiasan, tomat sayur, telepon seluler dan daging ayam ras.
Inflasi di Kota Batam lebih rendah dibandingkan dengan Kota Tanjungpinang yang tercatat sebesar 0,64 persen. (T.PK-NP/B/M008/M008) 01-03-2010 21:49:34 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar