| | | | |
| Written by madi | |
| Selasa, 09 Maret 2010 (sumber Tribun Batam,versi asli) | |
| WARGA Batam perlu benar-benar mengantisipasi lebih lama menghadapi musim kemarau kali ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Hang Nadim Batam memprediksi cuana panas dan angin kencang akan berlanjut hingga dua sampai tiga bulan kedepan. Cuaca panas dan angin kencang ini akibat masih tingginya pengaruh elnino. Dampaknya tentu saja gampangnya terjadi kebakaran hutan dan berkurangnya persediaan air yang menjadi kebutuhan masyarakat Batam. Bahkan akibat kebakaran hutan yang cukup luas di wilayah hutan lindung Nongsa, jarak pandang hanya sekitar 1500 meter, Senin (8/3). Asap tebal yang menyelimuti sebagian wilayah Nongsa ini keluar merambat dari dalam hutan tepat di belakang dan samping Mapolda Kepri. Kasi Data dan Informasi BMKG, Sunarto, mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati melakukan pembakaran hutan dan sebaiknya mulai berhemat air. “Sampai saat ini belum ada titik api akibat kebakaran hutan yang terpantau satelit kami karena radius hutan yang terbakar itu tidak terlalu luas. Namun kebakaran secara keseluruhan yang terjadi di Batam sangat banyak. Bahkan titik api yang membakar hutan di Batam sampai saat ini luasnya sudah lebih dari 100 hektare,” papar Sunarto. (apr) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar