Batam, 26/2 (ANTARA) - Operasional Rumah Sakit Otorita Batam, Jumat, belum normal, setelah kebakaran yang terjadi di lantai IV RSOB itu pada Kamis (25/2).
"Kita sedang konsentrasikan agar operasional RS OB tidak terganggu lebih lama, agar bisa melayani masyarakat kembali," kata Ketua Otorita Batam Mustofa Widjaya usai inspeksi ke seluruh ruangan RSOB, di Batam, Jumat.
Ia mengatakan, seluruh ruangan di lantai III masih dikosongkan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pasien yang berada dalam ruang rawat lantai III dipindahkan ke beberapa ruangan di RS OB yang bisa digunakan, termasuk di instalasi gawat darurat.
Tidak ada pasien yang dipindahkan ke rumah sakit lain, kata dia.
Sedangkan lantai I, II ruang periksa poli, ruang kebidanan dan ruang lainnya, beroperasi normal.
Sementara itu, kebakaran juga menyebabkan gangguan pada "lift". Teknisi RS Otorita Batam langsung mencari kemungkinan memperbaiki lift untuk mempermudah mobilitas pasien yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur roda.
Selain pengosongan ruangan dan lift mati, operasional RS OB berjalan normal, tegasnya.
Humas RS OB Dendy Gustinandar mengatakan meski teknisi memeriksa seluruh jaringan listrik, namun pengaliran listrik di ruang periksa poli, IGD, dan ruang lainnya, berfungsi normal.
"Karena line-nya berbeda, jadi tidak masalah," kata dia.
Mengenai penyebab kebakaran, ia mengatakan masih diselidiki teknisi RS OB.
"Kemungkinan terbesar, adalah karena korsleting, namun belum dapat dipastikan," kata dia.
Jika memang karena korsleting, kata dia, teknisi RS OB juga menyelidiki apakah karena kelebihan beban atau karena usia kabel yang tua, sehingga harus diperbarui.
Seluruh jajaran OB langsung mengadakan rapat mendadak di RS OB, membahas langkah agar operasional RSOB cepat pulih.
Selain rapat, jajaran OB juga memeriksa seluruh ruangan di RSOB.
Sementara itu, pantauan ANTARA, bayi-bayi, yang saat kebakaran ditempatkan di lantai dasar dipindahkan ke ruangan bayi di lantai II. Karena lift rusak, maka tempat tidur bayi digotong oleh anggota Direktorat Pengamanan OB.
Pasien yang sebelumnya terlihat panik, juga mulai tenang. Termasuk di ruang rawan anak, Flamboyan.
Sementara itu, pelayanan poli kosong, karena hari libur nasional.
(T.Y011/B/D009/D009) 26-02-2010 12:58:42 NNNN
"Kita sedang konsentrasikan agar operasional RS OB tidak terganggu lebih lama, agar bisa melayani masyarakat kembali," kata Ketua Otorita Batam Mustofa Widjaya usai inspeksi ke seluruh ruangan RSOB, di Batam, Jumat.
Ia mengatakan, seluruh ruangan di lantai III masih dikosongkan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pasien yang berada dalam ruang rawat lantai III dipindahkan ke beberapa ruangan di RS OB yang bisa digunakan, termasuk di instalasi gawat darurat.
Tidak ada pasien yang dipindahkan ke rumah sakit lain, kata dia.
Sedangkan lantai I, II ruang periksa poli, ruang kebidanan dan ruang lainnya, beroperasi normal.
Sementara itu, kebakaran juga menyebabkan gangguan pada "lift". Teknisi RS Otorita Batam langsung mencari kemungkinan memperbaiki lift untuk mempermudah mobilitas pasien yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur roda.
Selain pengosongan ruangan dan lift mati, operasional RS OB berjalan normal, tegasnya.
Humas RS OB Dendy Gustinandar mengatakan meski teknisi memeriksa seluruh jaringan listrik, namun pengaliran listrik di ruang periksa poli, IGD, dan ruang lainnya, berfungsi normal.
"Karena line-nya berbeda, jadi tidak masalah," kata dia.
Mengenai penyebab kebakaran, ia mengatakan masih diselidiki teknisi RS OB.
"Kemungkinan terbesar, adalah karena korsleting, namun belum dapat dipastikan," kata dia.
Jika memang karena korsleting, kata dia, teknisi RS OB juga menyelidiki apakah karena kelebihan beban atau karena usia kabel yang tua, sehingga harus diperbarui.
Seluruh jajaran OB langsung mengadakan rapat mendadak di RS OB, membahas langkah agar operasional RSOB cepat pulih.
Selain rapat, jajaran OB juga memeriksa seluruh ruangan di RSOB.
Sementara itu, pantauan ANTARA, bayi-bayi, yang saat kebakaran ditempatkan di lantai dasar dipindahkan ke ruangan bayi di lantai II. Karena lift rusak, maka tempat tidur bayi digotong oleh anggota Direktorat Pengamanan OB.
Pasien yang sebelumnya terlihat panik, juga mulai tenang. Termasuk di ruang rawan anak, Flamboyan.
Sementara itu, pelayanan poli kosong, karena hari libur nasional.
(T.Y011/B/D009/D009) 26-02-2010 12:58:42 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar