Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 25 Maret 2010

Aktivitas Dam Truk Dihentikan Warga

Kamis, 25 Maret 2010 (sumber Sijori Mandiri,versi asli)
PT Wiraraja Belum Ganti Rugi Lahan

NONGSA-Sejumlah warga menghentikan aktifitas pemotongan lahan (cut & fill) di Punggur yang dilakukan PT Wiraraja Grup di atas lahan yang belum diganti rugi perusahaan tersebut, Rabu (24/3) sekitar pukul 12.30 WIB.

"Kita sudah empat kali berusaha menemui pihak perusahaan. Tetapi tak ada tanggapan. Jadi kita hentikan sampai masalah ganti rugi itu diselesaikan," kata pemilik lahan, Nikolaus Panama (47) ditemui di sela-sela penghentian aktifitas dam truk dan eskavator yang sedang bekerja, kemarin.

Menurut Nikolaus, ia sudah sepuluh tahun menggarap lahan yang dipotong Wiraraja yang diduga tak mengantongi izin cut & fiil dari Otorita Batam (OB).

Dalam kurun waktu seminggu melakukan pemotongan lahan seluas tiga hektar itu, lanjutnya, sudah ratusan pohon yang dirusak. Ia bertekad, tak akan memberikan ruang pada pihak perusahaan untuk meneruskan pekerjaan itu.

"Jika perusahaan tidak ada itikad baik menyelesaikan ganti rugi, kita akan tetap bertahan untuk menghentikan aktifitas itu sendiri sampai di manapun," katanya.

Dia mengatakan banyak warga yang memiliki kebun di lahan itu. Sebagian warga, katanya, sudah ada yang mendapat ganti rugi. "Hanya saja ada indikasi ganti rugi yang dilakukan itu penuh tanda tanya," ujarnya menegaskan.

"Kita hanya menuntut hak. Tuntutan kita hanya upah tebas dan ganti tugi 700 pohon yang sudah saya tanam. Panggil semua saksi datang kalau memang itu bukan lahan saya," ujar Nokolaus.

Kapolsekta Nongsa, AKP Wayan menurunkan anggota di lokasi pemotongan lahan itu, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antara kedua belah pihak.

"Kita sudah dapat informasinya. Kita telah lakukan pengamanan," ujar Wayan kepada wartawan via telepon selularnya, kemarin.

Menurut Wayan, ia sudah berusaha untuk menjadi mediator antara kedua belah pihak. Namun, sejauh ini belum ada titik temu. "Kita coba untuk mediasi masalah ini. Namun belum ada hasil juga," ujarnya.

Maulana, pelaksana lapangan PT Wiraraja mengatakan tindakan yang dilakukan warga ini sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib. "Kita ikuti prosedur hukum aja. Kita sudah lakukan ganti rugi, tetapi terlalu banyak yang mengaku sebagai pemilik lahan," ujarnya. (sm/ed)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar