Kamis, 11 Maret 2010 (sumber Sijori Mandiri,versi asli) | |
Tumpahan Oli dari PLTD Baloi BALOI- PT PLN Batam segera berkoordinasi dengan Badan Pengendali Dampak Lingkungan (Bapedalda) Pemko Batam, untuk menangani rembesan minyak (marine fuel oil/MFO) yang berasal dari tangki penyimpanan bahan bakar di PLTD Baloi yang mencemari drainase Baloi, Rabu (10/3). Guna metralisir MFO yang mencemari drainase Baloi, PLN sudah menaburkan racun oli. Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam Lutfi Nazi mengatakan, pencemaran drainase Baloi oleh MFO disebabkan terjadinya rembesan pada valve (katub) tangki nomor 2 PLTD Baloi. Terjadinya rembesan itu akibat material seal (karet) katub tangki memuai. "Penyebab terjadinya rembesan itu lebih karena faktor cuaca yang panas akhir-akhir ini di Batam dan mengakibatkan kualitas karet katub tidak mampu menahan tekanan minyak dalam tangki. Pada saat kejadian, kebetulan Batam diguyur hujan, sehingga rembesan oli terbawa oleh air hujan," kata Lutfi. Ia mengatakan, faktor lain yang membuat karet katup memuai, juga dikarenakan tingginya beban puncak pemakaian listrik akhir-akhir ini. Jika selama ini rata-rata beban puncak berkisar 234-235 MW, belakangan ini naik drastis mencapai 248 MW. "Ini betul-betul di luar dugaan kami. Dengan kejadian ini, kami langsung mengganti semua valve yang ada di tangki-tangki penyimpanan bahan bakar PLTD Baloi," ujar Lutfi. PLN, kata dia, secepat mungkin akan menetralisir pencemaran drainase Baloi itu. Ia mempekirakan, selama tiga hari ke depan kondisi drainase Baloi yang kini dicemari oli segera teratasi. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Bapedalda, sebab PLN tidak mau ISO di PLTD Baloi dicabut," tandasnya. (sm/dh/ik) |
Info Barelang
Kamis, 11 Maret 2010
PLN Koordinasi dengan Bapedalda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar