Batam, 18/3 (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam meminta Otorita Batam mengalokasikan 25 lokasi lahan untuk kebutuhan fasilitas umum.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pertanahan Kota Batam Buralimar, disela-sela rapat musrembang Kota Batam, Kamis.
"Seperti dua tahun sebelumnya, kita minta 25 titik," kata dia.
Sebenarnya, kata Buralimar melanjutkan, kebutuhan pemerintah kota yang diajukan SKPD lebih banyak, namun BPN hanya meminta 25 kepada OB.
"Kita tidak akan meminta lebih, 25 saja," kata dia menegaskan.
Sebanyak 25 lokasi itu, kata dia, untuk pembangunan sekolah, puskesmas, puskesmas pembantu, kantor dan gudang.
Besaran tanah, kata dia, berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan. "Semisal sekolah, kita minta satu hingga dua ha," kata dia.
Alokasi lahan disesuaikan dengan master plan dan RTRW yang dimiliki OB, kata dia.
Mengenai pembangunan sekolah di Batu Ampar dan Lubuk Baja, ia mengatakan masih sulit, karena tidak ada lahan dengan luasan yang dibutuhkan untuk sekolah.
"Tanah di Lubuk Baja dan Batu Ampar sudah banyak yang dialokasikan OB," kata dia.
Di tempat yang sama Ketua Otorita Batam Mustofa Widjaya mengatakan OB selalu mengakomodir kebutuhan lahan fasum yang diminta OB.
"Kalau selama ini OB terkesan tidak mau memberikan, itu hanya karena masalah komunikasi," kata dia.
Tidak seperti kota lain di Indonesia, seluruh tanah di Batam dikuasai OB. Jika pemerintah kota hendak mengadakan pembangunan apa pun, maka harus meminta lahan kepada OB. (T.Y011/B/E001/E001) 18-03-2010 14:49:03 NNNN
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pertanahan Kota Batam Buralimar, disela-sela rapat musrembang Kota Batam, Kamis.
"Seperti dua tahun sebelumnya, kita minta 25 titik," kata dia.
Sebenarnya, kata Buralimar melanjutkan, kebutuhan pemerintah kota yang diajukan SKPD lebih banyak, namun BPN hanya meminta 25 kepada OB.
"Kita tidak akan meminta lebih, 25 saja," kata dia menegaskan.
Sebanyak 25 lokasi itu, kata dia, untuk pembangunan sekolah, puskesmas, puskesmas pembantu, kantor dan gudang.
Besaran tanah, kata dia, berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan. "Semisal sekolah, kita minta satu hingga dua ha," kata dia.
Alokasi lahan disesuaikan dengan master plan dan RTRW yang dimiliki OB, kata dia.
Mengenai pembangunan sekolah di Batu Ampar dan Lubuk Baja, ia mengatakan masih sulit, karena tidak ada lahan dengan luasan yang dibutuhkan untuk sekolah.
"Tanah di Lubuk Baja dan Batu Ampar sudah banyak yang dialokasikan OB," kata dia.
Di tempat yang sama Ketua Otorita Batam Mustofa Widjaya mengatakan OB selalu mengakomodir kebutuhan lahan fasum yang diminta OB.
"Kalau selama ini OB terkesan tidak mau memberikan, itu hanya karena masalah komunikasi," kata dia.
Tidak seperti kota lain di Indonesia, seluruh tanah di Batam dikuasai OB. Jika pemerintah kota hendak mengadakan pembangunan apa pun, maka harus meminta lahan kepada OB. (T.Y011/B/E001/E001) 18-03-2010 14:49:03 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar