Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 22 Maret 2010

OB: Kami Tetap Bangun Dam Tembesi





Written by Redaksi ,
Saturday, 20 March 2010 09:05 (sumber Batam Pos,versi asli)

Jumlah Kelong Terus Bertambah

BATAM CENTRE (BP) – Kepala Biro (Kabiro) Perencanaan OB Istono, menegaskan OB tetap melanjutkan pembangunan Dam Tembesi demi memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat tiap tahunnya.

Hal itu disampaikan Istono dalam rapat dengar pendapat (hearing) dengan Komisi III, Dinas Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (KP2K), camat dan lurah di kawasan yang terkena dampak proyek Dam Tembesi di DPRD Batam, Jumat (19/3).

Hearing yang berlangsung panas itu sempat merekomendasikan agar OB menghentikan pengerjaan proyek itu sampai masalah perubahan status hutan mangrove seluas 300 hektare dan validasi data warga yang menerima ganti rugi diselesaikan.

Masalah ganti rugi, kata Istono, sudah diselesaikan. ”Dam itu kan dibuat atas dasar tata ruang, dan tak mencakup mangrove itu. Penting mana mangrove atau manusia?,” tanyanya balik saat ditanya nasib 300 hektare mangrove yang akan hilang.

OB, katanya, akan menggesa Dam Tembesi itu. Pasalnya itu bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Batam. ”AMDAL nya juga kan sudah ada dan soal izin penambangan pasir juga dari Pemko. Jadi tak ada persoalan, tentang ganti rugi juga akan dilakukan secara persuasif dengan masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkannya, proyek Dam Tembesi itu akan berlangsung tiga tahun, dengan total anggaran Rp246 miliar. ”Tahun pertama menelan anggaran Rp50 miliar, tahun kedua Rp120 miliar dan sisanya pada tahun ketiga (tahun 2011),” bebernya.

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas KP2K, Dasril Talani mengaku, pihaknya sudah melibatkan camat dan lurah saat pendataan dan pemberian bantuan. Namun hal itu dibantah Camat Sagulung. ”Kita hanya diundang untuk menyaksikan penyerahan ganti rugi dari OB kepada warga,” katanya.

Meski begitu, Dasril mengakui bahwa jumlah kelong yang harus diganti rugi terus bertambah dari hari ke hari. ”Awalnya cuma 60 kelong, tiga hari kemudian kita cek jumlahnya sudah 120 kelong. Tiga hari lagi kita ke sana jumlahnya sudah 178 kelong,” katanya. (hda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar