Batam, 19/3 (ANTARA) - Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Batam menghentikan operasional sebuah perusahaan galangan kapal di kota itu.
"Perusahaan itu kita tutup karena pelanggaran dalam pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun)," kata Kepala Bapedalda Batam Dendy Purnomo di Batam, Jumat.
Namun ia enggan menyebutkan nama perusahaan yang ditutup.
Selain menutup satu perusahaan, penyidik Bapedalda bersama penyidik Kementerian Lingkungan Hidup juga menyidik dua perusahaan terkait dugaan pelanggaran pengelolaan limbah B3.
"Pencemarannya masih kita sidik," kata Dendy usai musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbamg) Kota Batam.
Bapedalda, kata dia, juga menyelidiki dugaan pelanggaraan pengelolaan limbah empat perusahaan galangan kapal.
"Semua perusahaan yang kita selidiki adalah galangan kapal yang terletak di Tanjung Uncang," kata dia, tanpa menyebut nama perusahaan.
Dendy juga enggan menyebutkan bentuk pelanggaran pengelolaan limbah, apakah penimbunan, impor atau lainnya.
Di Batam, terdapat puluhan perusahaan galangan kapal yang tersebar di bibir pantai pulau berbentuk kalajengking itu.
Bapedalda, kata Dendy, terus mengawasi pengelolaan limbah perusahaan galangan kapal agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
(T.Y011/B/R007/R007) 19-03-2010 16:14:29 NNNN
"Perusahaan itu kita tutup karena pelanggaran dalam pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun)," kata Kepala Bapedalda Batam Dendy Purnomo di Batam, Jumat.
Namun ia enggan menyebutkan nama perusahaan yang ditutup.
Selain menutup satu perusahaan, penyidik Bapedalda bersama penyidik Kementerian Lingkungan Hidup juga menyidik dua perusahaan terkait dugaan pelanggaran pengelolaan limbah B3.
"Pencemarannya masih kita sidik," kata Dendy usai musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbamg) Kota Batam.
Bapedalda, kata dia, juga menyelidiki dugaan pelanggaraan pengelolaan limbah empat perusahaan galangan kapal.
"Semua perusahaan yang kita selidiki adalah galangan kapal yang terletak di Tanjung Uncang," kata dia, tanpa menyebut nama perusahaan.
Dendy juga enggan menyebutkan bentuk pelanggaran pengelolaan limbah, apakah penimbunan, impor atau lainnya.
Di Batam, terdapat puluhan perusahaan galangan kapal yang tersebar di bibir pantai pulau berbentuk kalajengking itu.
Bapedalda, kata Dendy, terus mengawasi pengelolaan limbah perusahaan galangan kapal agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
(T.Y011/B/R007/R007) 19-03-2010 16:14:29 NNNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar