| | |
Written by Taher - Suparman , Tuesday, 09 March 2010 08:55 (sumber Batam Pos,versi asli) |
BMG: Hujan Baru Turun Bulan Juni Puluhan warga Komplek Taman Lestari Batuaji mendatangi Kantor PT ATB di Batam Centre, Senin (8/3). Mereka mempertanyakan suplai air bersih ATB yang terus berkurang sejak sebulan terakhir. Tak hanya berkurang, kata Andi, suplai air bersih ke komplek tersebut bahkan sering mati. Khususnya pada pada setiap Sabtu dan Minggu. Kalaupun ada suplai air biasanya hanya pada tengah malam saja. Asisten Public Relation dan Community PT Adhya Tirta Batam (ATB) Batam, Maslin Sitompul mengatakan, suplai air di Komplek Taman Lestari ini dikarenakan makin meningkatnya volume konsumsi air oleh warga Batuaji. Ini seiring dengan makin banyaknya jumlah warga di Batuaji. Sehingga, kata Maslin, pihak ATB akan segera mengganti saluran pipa air ATB ke Batuaji. ”Dalam minggu ini sudah mulai pengerjaan,” katanya. Maslin mengakui, saat ini debet air di enam waduk ATB terus berkurang akibat kemarau panjang yang melanda Batam. Namun begitu, kata Maslin, ini sama sekali tidak mempengaruhi suplai dan produksi air bersih ATB ke konsumen. Dicontohkannya, untuk suplai air bersih ke Batuaji saat ini masih tetap, yakni sekitar 650 liter per detik. Suplai ini diambil dari WTP Mukakuning dan Duriangkang III. ”Kalau saat ini suplai ke konsumen terganggu, itu lebih dikarenakan oleh meningkatnya jumlah konsumsi air karena jumlah warga yang juga bertambah,” terang Maslin lagi. Ditanya jumlah penurunan debet air di waduk-waduk ATB, Maslin mengaku belum melakukan kajian. Sebab, kata dia, ini merupakan wewenang dari BP Batam. ”Karena waduk itu milik OB (BP Batam),” katanya. Terpisah, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengimbau kepada masyarakat agar menghemat air di musim kemarau ini. Meskipun hingga saat ini ketersediaan air minum di Batam masih cukup. Namun sumber air di Batam hanya mengandalkan air hujan yang turun. Tiga Bulan Lagi Baru Hujan Sementara itu, Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Hang Nadim Batam memprediksikan kemarau panjang akan menyelimuti Batam hingga tiga bulan ke depan. Kemarau panjang tersebut diakibatkan masih kencangnya angin monsun asia dan fenomena meningkatkan suhu permukaan laut (Elnino). Tak ayal akhir-akhir ini cuaca panas hingga mencapai 34 derajat melanda Batam dan sekitarnya. ”Tahun ini kita mengalami Elnino yang lebih parah dibanding tahun lalu. Hujan baru akan turun sekitar bulan Juni mendatang,” tutur Sunarto, Kasi Data dan Informasi BMG Hang Nadim, Senin (8/3). Menurut Sunarto, kondisi kering dan panas saat ini diperparah dengan bencana kebakaran hutan yanag terus terjadi di Batam dan sekitarnya. Seperti hutan yang ada di sekitar Mapolda Kepri, Senin siang kemarin terbakar menyebabkan jarak pandang di sekitar Mapolda Kepri dan Bandara Hang Nadim hanya berjarak 1.500 meter. “Mudah-mudahan hanya berlangsung singkat kemarau ini. Soalnya bisa-bisa persediaan air di bebarapa Dam di Batam bisa menyusut. Kita imbau masyarakat hemat pakai air,” ujarnya. Dikatakakannya curah hujan Maret 2010 ini tidak sampai 30 mm, normalnya bisa mencapai 270 mm yang pernah terjadi tahun 2006 silam. Sementara dibanding periode sama tahun 2009 lalu curah hujan 100 mm. ”Biasa setiap awal Maret gini sudah hujan, tapi tahun ini berbeda karena peningkatakan suhu bumi dikarenakan banyaknya hutan gundul dan meningkatnya volume kendaraan,” tukas Sunarto. (jaq) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar