Konsul Sambut Positif Jembatan Babin Prioritas
BATAM, TRIBUN - Meski proyek jembatan Batam-Bintan (Babin) belum jelas kelanjutannya, ada satu megaproyek jembatan baru yang diusulkan, yaitu jembatan Batam-Singapura. Ide ini mendapat sambutan positif dari pemerintah Singapura. Ide jembatan Batam-Singapura ini dilontarkan ketua badan anggaran (Banggar) DPR RI DR Harry Azhar Azis. Ia mengaku akan terus mempromosikan dan mendorong ide tersebut baik di pemerintah pusat maupun terhadap pemerintah Singapura.
“Kalau ini menjadi kenyataan, keuntungan ekonominya sangat tinggi bagi kedua negara terutama bagi Batam. Bentuk jembatannya bisa saja di bawah laut seperti Inggris-Perancis,” ungkap politisi Partai Golkar tersebut, Rabu (9/3).
Dengan jembatan Batam-Singapura, tentu akan semakin mendorong sektor impor-ekspor kedua negara karena transportasi akan semakin murah dan efisien. Bahkan dengan jembatan ini Batam bisa menjadi hub atau gerbang ekspor nasional untuk wilayah Barat. Investasi dari Singapura pun diperkirakan akan mengalir dalam jumlah besar.
Terutama untuk komoditi ekspor dari provinsi-provinsi di Sumatera, tidak perlu lagi ke Jakarta terlebih dulu untuk selanjutnya dikirim ke Singapura. Tapi bisa melalui Batam.
“Ekspor nasional ke Singapura sekitar 14 persen per tahun. Dari jumlah ini ekspor Batam saja sekitar 7 persen per tahun. Jadi ada kepentingan nasional dalam proyek ini,” sebutnya.
Namun sebelum sampai kepada multiplier efect tersebut, Harry mengakui pemerintah harus menyiapkan perangkat dan infrastruktur yang baik terutama dari aspek kepabeanan dan keimigrasian. Harry pun yakin ide ini sangat prospektif. Terlebih saat ini pemerintah sedang membuat aturan dimana property dari lantai empat ke atas bisa dimiliki warga asing.
Khusus pembiayaan tentu bisa melibatkan kedua negara sebagaimana jembatan Singapura-Johor, Malaysia. Bahkan Harry menyebut sangat memungkinkan bila proyek ini melibatkan pihak swasta dan pemerintah daerah di Sumatera.
Bagi Harry jembatan Batam-Singapura lebih tinggi nilai ekonominya dari jembatan Batam-Bintan. Namun dia menganggap jembatan Batam-Bintan harus lebih diprioritaskan. Soalnya, bila jembatan Batam-Singapura terwujud maka diperkirakan akan terjadi tumpukan orang dan kegiatan ekonomi di Batam. Untuk itulah diperlukan jembatan Babin agar limpahan tersebut sampai ke Bintan.
“Tapi khusus jembatan Babin sendiri sampai saat ini belum dialokasikan anggarannya dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Saya juga belum tahu apakah akan dialokasi dalam ABPN-Perubahan,” ungkap dia. Namun Harry mengaku sudah menyampaikan ke departemen perhubungan (Dephub) mengenai pentingnya jembatan tersebut karena ada kepentingan nasional di sana. Ia juga akan mendorong pembiayaan jembatan Babin yang diperkirakan menghabiskan Rp 7,5 triliun tersebut di DPR.
Sambut positif Ide jembatan Batam-Singapura mendapat sambutan positif pemerintah Singapura. Konsul Singapura di Kepri, Raj Kumar, menilai ide tersebut sangat bagus dan bisa menguntungkan Singapura dan Kepri sebagaimana jembatan Singapura-Johor, Malaysia. “Ide ini sangat bagus. Namun ini proyek besar dan jangka panjang. Saya kira harus melibatkan pihak swasta dan mereka bisa menghitung berapa keuntungan yang didapat dengan membangun proyek ini,” sebutnya di tempat sama.
Menurutnya, jembatan Batam-Singapura akan sangat panjang. Namun potensi ekonominya sangat besar. Apalagi bagi Singapura karena banyak perusahaan milik Singapura berlokasi di Batam. Dengan jembatan ini, tentu arus lalu-lintas orang dan barang kedua Batam-Singapura akan makin efektif dan efisien. Hanya Raj Kumar kembali menilai perlunya penglibatan investor untuk proyek ini. Soalnya, pemerintah Singapura belum pernah membangun jembatan lintas negara.
“Jembatan pertama Johor-Singapura dibangun oleh Inggris. Sedangkan jembatan kedua yang disebut second link, dibangun swasta dan itu menggunakan tol. Kalau jembatan yang dibangun Inggris itu gratis,” ungkapnya.
Sementara Harry Azhar Azis mengaku akan terus mempromosikan ide ini. Pertengahan bulan ini ia diundang ke Singapura dan ia akan menyampaikan ide tersebut ke pemerintah Singapura.(rud) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar