Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 24 Maret 2010

Air untuk Kapal Asing tak Keruh Lagi





Written by madi
Rabu, 24 Maret 2010 (sumber Tribun Batam,versi asli)

BATAM, TRIBUN - Sebagian operator kapal asing sempat mengeluhkan pelayanan dan rendahnya kualitas air bersih yang disuplai dari Pelabuhan di Batam. Karena itu mereka sempat menolak dan memilih suplai persediaan air dari pelabuhan di Singapura maupun Johor Malaysia.

Menyikapi persoalan tersebut Otorita Batam berniat meningkatkan pelayanan suplai air bersih ke kapal-kapal asing dengan bekerjasama dengan Adya Tirta Batam. “Ini merupakan bagian dari upaya mengangkat citra pelabuhan Batam di luar negeri. Banyak kapal asing sampai menolak suplai air dari kita karena keadaannya keruh. Meski upaya ini belum bisa menyamai kualitas air di Singapura, namun kita berusaha memenuhi standar internasional,” ujar Kabid Komersiil Kantor Pelabuhan (Kanpel) Batam, Heri Kafianto di Batam Centre, Selasa (23/3).

Ikut mendampingi Heri antara lain, Nutherin Sihaloho (Kasi Aneka Jasa Kanpel), Dwi Djoko Wiwoho (Kasi humas dan publikasi) dan Dendi Gustinandar ( Kasubag Humas Biro Pemasaran Otorita Batam).
Selain masalah kualitas, kemampuan pelayanan juga akan ditingkatkan. Heri mengakui, dengan perangkat yang ada saat ini, pengisian air ke kapal-kapal masih memerlukan waktu cukup panjang.

Karena belum efektifnya waktu maka banyak kapal memilih transit di dua negara tetangga tersebut.
“Ada kapal yang memerlukan air bersih berkapasitas 1.000 ton. Pada hal kemampuan kita terbatas sehingga untuk mengisi perlu berhari-hari. Mereka tentu memilih transit di Singapura atau Johor,” ucapnya.

Diharapkan dengan membaiknya kualitas air yang ada di pelabuhan maka bisa menarik kapal-kapal asing yang selama ini memilih transit di Singapura. Dengan sandar langsung ke Batam dipastikan cost bagi operator kapal juga lebih murah.

“Banyak kapal pengangkut barang dari China atau Jepang--seperti membawa plat, tapi sandar terlebih dahulu di Singapura sebelum ke Batam. Nah, ini sebisa mungkin kita tarik bisa langsung sandar ke Batam. Minimal bisa 50 persennya. Secara ekonomi maupun ketenagakerjaan tentu ini lebih menguntungkan,” katanya.

Secara geografis pelabuhan Batam letaknya sangat strategis. Keberadaannya menjadi sentral karena menjadi pintu gerbang bagi arus masuk investasi, barang dan jasa dari luar negeri. Pelabuhan Batam yang berhadapan dengan Selat Malaka-- yang nota bene merupakan jalur terpadat di dunia, juga menyimpan potensi besar menjadi pusat pelayanan kapal internasional.

Perhitungan Sendiri
Terkait tugas Kantor Pelabuhan Otorita Batam untuk penyediakan sarana penunjang terhadap suplai air bersih di pelabuhan Batam, diakui Kabag Humas dan Peblikasi Otorita batam, Dwi Djoko Wiwoho, pihaknya telah menyatukan pandangan bersama PT ATB. Terkait persoalan yang sempat mengemuka, kedua instansi juga telah mengadakan perhitungan terhadap selisih penagihan rekening dan dilakukan pembayaran sesuai klarifikasi selama ini.

Tarif supali air ke kapal di Pelabuhan Batu ampar mengacu pada putusan Ketua Otorita Batam No 19/KPTS/KA/IV/2004 dimana terhadap pelayanan air tawar ke kapal dikenakan tambahan biaya administrasi 10 persen dari tarif yang diberlakukan PT ATB. Untuk saat ini tarif air yang diberlakukan sebesar Rp 20.000 per meter kubik. Tarif tersebut berlaku sejak Desember 2007.

“Seluruh proses kegiatan pelayanan suplai air ke kapal dicatat secara komputerisasi. Dan selanjutnya dilakukan penerbitan nota tagihan ke perusahaan pelayaran untuk dilakukan pelunasan melalui rekening Otorita Batam, “ucap Dwi Djoko. (pwk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar