Batam (ANTARA Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani meminta Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan Batam berkoordinasi dalam rencana pengembangan Tanjung Sauh menjadi pelabuhan peti kemas internasional agar kasus pembangunan Pulau Janda Berhias tidak terulang.

"Pemerintah Kota (Pemkot) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam harus belajar dari pengalaman kasus Pulau Janda Berhias yang sudah ada investor yang mau membangun namun status lahannya dipermasalahkan dan akhirnya menghambat investasi," kata Gubernur di Graha Kepri, Batam, Senin.

Sani meminta BP Batam dan Pemkot Batam membahas masalah ini mulai dari hal yang dasar, RTRW dan lain sebagainya dan siap menjadi fasilitator dalam pembahasan masalah ini.

"Harus sepakat dan jelas dulu peruntukannya agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Kalau semua sudah sepakat kami siap menjadi fasilitator," kata dia.

Sani berharap Batam memiliki pelabuhan peti kemas yang bisa menyaingi pelabuhan milik Malaysia dan Singapura.

"Kami memimpikan Batam punya pelabuhan kontainer yang bisa menyaingi Malaysia atau Singapura untuk mendulkung free trade zone (FTZ) di Batam, Bintan, dan karimun," kata Sani.

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menegaskan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batam, Pulau Tanjung Sauh tidak masuk wilayah kerja BP Batam.

"Sesuai RTRW, Tanjung Sauh diproyeksikan menjadi kawasan industri, bukan untuk pelabuhan," kata Dahlan.

Dahlan berharap, BP Batam bersedia membicarakan rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Sauh dengan Pemkot Batam.

"Saya tidak keberatan, namun kami minta BP Batam membicarakan hal ini kepada Pemkot terlebih dulu," kata dia.

Ketua BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan sejak awal Tanjung Sauh telah dialokasikan untuk pelabuhan kapal besar dan kontainer, terutama di pantai barat Pulau Tanjung Sauh, sementara sisanya dialokasikan untuk kawasan industri.

"Sejak masa Pak Habibie rencana sudah disampaikan. Ada Peraturan Presiden (perpres) tentang itu. Sebelumnya BP Batam pernah menggandeng sejumlah perusahaan dunia untuk membangun pelabuhan tersebut seperti Evergreen, Indoport dan Pelindo namun hingga kini belum ada realisasinya," kata dia.

BP Batam menawarkan Tanjung Sauh kepada Investor karena rencana pengembangan Pelabuhan Batuampar hingga kini tidak ada realisasinya karena pemenang tender asal Prancis batal membangun dengan alasan krisis global.

(KR-LNO/N002)