05 Jan 2012 (Sumber : Media Indonesia Nasional)
IKLIM investasi Batam yang tidak kondusif karena sarat dengan regulasi
daerah yang menambah beban pelaku usaha menjadi alasan hengkangnya dua
investor asing awal tahun ini. PT Nutune Batam yang memproduksi komponen
ower radio frekuensi bagi televisi dan set top box segera merelokasi
usahanya dari kawasan industri Batamindo Industrial Park (BIP) ke
Malaysia.
Sebelumnya PT Exas yang memproduksi peralatan elektronik juga tutup dan telah merumahkan 500 karyawan tanpa kejelasan pesangon.
"Alasan dari manajemen kami ialah sudah tidak memi-liki kemampuan untuk berusaha di Batam. Selain itu, sepinya pesanan ekspor memperparah posisi keuangan," kata Amri, salah seorang staf manajemen PT Exas, kemarin.
Koordinator Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Batam Suprapto menyebutkan, PT Panasonic yang beroperasi di kawasan tersebut juga dikabarkan akan menutup pabrik pada pertengahan tahun ini. Menurut Direktur Pro Data dan Investment Batam Ridwan Saragih, pertengahan tahun ini diperkirakan ada delapan perusahaan asing yang tutup lagi karena merugi hingga Rp3 triliun. (HK/E-6)
Sebelumnya PT Exas yang memproduksi peralatan elektronik juga tutup dan telah merumahkan 500 karyawan tanpa kejelasan pesangon.
"Alasan dari manajemen kami ialah sudah tidak memi-liki kemampuan untuk berusaha di Batam. Selain itu, sepinya pesanan ekspor memperparah posisi keuangan," kata Amri, salah seorang staf manajemen PT Exas, kemarin.
Koordinator Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Batam Suprapto menyebutkan, PT Panasonic yang beroperasi di kawasan tersebut juga dikabarkan akan menutup pabrik pada pertengahan tahun ini. Menurut Direktur Pro Data dan Investment Batam Ridwan Saragih, pertengahan tahun ini diperkirakan ada delapan perusahaan asing yang tutup lagi karena merugi hingga Rp3 triliun. (HK/E-6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar