Info Barelang
Kamis, 05 Januari 2012
100 PMA akan masuk Batam tahun ini
Rabu, 04 Januari 2012 (sumber Bisnis Indonesia)
BATAM: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menargetkan 100 PMA (penanaman modal asing) akan menanamkan modalnya di Batam sepanjang tahun 2012 ini atau meningkat 20 PMA dari target tahun 2011 sebanyak 80 PMA.
Dwi Joko Wiwoho, Direktur Humas dan Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP) BP Batam, menyatakan optimistis target tahun ini akan tercapai jika melihat jumlah PMA pada 2011 saja mampu melampaui target. Namun BP Batam tidak bisa memprediksi nilai investasi langsung pada tahun ini.
"Dari sisi pertumbuhan jumlah PMA sendiri, dalam tiga tahun belakangan memiliki tren positif. BP Batam mencatat jumlah PMA yang menanamkan modalnya di Batam hingga November 2011 mencapai 110 PMA dengan nilai investasi langsung sebesar US$199 juta," ujarnya hari ini.
Pada 2010 sebanyak 85 PMA menanamkan modalnya dengan nilai investasi langsung sebesar US$86 juta. Sementara itu pada 2009 sebanyak 82 PMA dengan nilai investasi sekitar US$358 juta.
Tren investasi yang dilakukan dalam dua tahun terakhir oleh PMA bergerak di bidang manufaktur dan pembuatan kapal.
Joko mengungkapkan target pada 2012 cukup realistis jika melihat kondisi Batam yang kondusif, kemudahan proses perizinan, dan upah buruh yang masih kompetitif yang dapat memacu investor.
"Target sebanyak 100 PMA merupakan indikasi bahwa iklim investasi Batam masih kondusif," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, BP Batam masih fokus akan melakukan agenda promosi besar-besaran ke sejumlah negara-negara asal penanam modal. Promosi akan fokus dilakukan ke kawasan utara Asia a.l Jepang, Korea, Taiwan dan Rusia. Disamping juga beberapa negara Eropa dan China.
Joko menilai saat ini kawasan Perekonomian Asia masih lebih prospektif dibanding Eropa dan Amerika. Selain, banyak perusahaan di Batam yang mengekspor produksinya ke kawasan Asia Utara.
"Asia lebih prospektif dibanding negara Eropa dan Amerika yang tengah mengalami krisis global. Pada 2011, negara Asia juga mendominasi penanaman modal di Batam," katanya.
Namun dengan ketatnya persaingan beberapa kawasan industri di Asia Tenggara yang diisi Vietnam, Thailand, Philipina dan Malaysia, BP menyatakan akan menganalisa perubahan pergerakan modal dan industri manufaktur di China.
Kendati begitu, BP Batam tetap menjamin kawasan zona perdagangan bebas Batam masih strategis untuk menanam modal. (sut)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar