Batam (ANTARA Kepri) - Badan Pengusahaan Batam mencatat total nilai
realisasi investasi asing di kawasan bebas Batam selama 2011 mencapai
105 juta dolar Amerika dari 91 perusahaan.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, mengatakan industri manufaktur selama periode 2011 masih menjadi sektor utama menopang pencapaian realisasi investasi.
"Sektor manufaktur masih paling diminati dengan pencapaian realisasi investasi sekitar 34 juta dolar dengan jumlah perusahaan mencapai 35 penanam modal asing (PMA). Pada 2010 sektor ini juga menjadi penyumbang terbesar," kata dia.
Djoko mengatakan, pada 2010 tercatat 58 PMA merealisasikan aplikasi investasinya dengan nilai 72,5 juta dolar Amerika. Dari jumlah tersebut 29 perusahaan merealisasikan investasi mereka dengan nilai 58 juta dolar Amerika.
Selain manufaktur, sektor lain yang menopang investasi di Batam ialah perkapalan dengan nilai 17,8 juta dolar dari 23 perusahaan, sektor pengembang perumahan ada empat pengusaha dengan nilai investasi sebesar 30 juta dolar, sementara investasi sektor perdagangan dan jasa lainnya mencapai 22 juta dengan 29 PMA.
"Yang menarik pada 2011 sektor pengembang perumahan meski perusahaannya hanya empat, tapi nilai investasinya besar hingga 30 juta dolar Amerika," kata dia.
Djoko mengatakan, investasi pada 2011 tersebut merupakan realisasi dari aplikasi pada 2009 dan 2010.
"Hampir semua yang terealisasi merupakan aplikasi pada dua tahun tersebut. Sementara aplikasi pada 2011 yang mencapai 102 perusahaan dengan nilai investasi 141 juta Dolar Amerika kemungkinan akan terealisasi minimal dua tahun kedepan," kata Djoko.
Sebelumnya, BP Batam mentargetkan jumlah aplikasi investasi pada 2012 sebanyak 110 perusahaan. Untuk mencapai target tersebut BP Batam telah mengajukan anggaran investasi pada Kementerian Keuangan namun hingga kini belum disetujui.
Ia mengungkapkan promosi investasi ini akan dilakukan ke sejumlah negara penanam modal di kawasan Asia untuk mendorong pertumbuhan investasi dan mengejar target 100 PMA pada tahun ini.
Menurutnya, saat ini kawasan perekonomian Asia masih lebih prospektif dibanding Eropa dan Amerika. Selain, banyak perusahaan di Batam yang mengekspor produksinya ke kawasan Asia Utara.
"Asia lebih prospektif dibanding negara Eropa dan Amerika yang tengah mengalami krisis global. Pada 2011, negara Asia juga mendominasi penanaman modal di Batam," kata Djoko.
(KR-LNO/S006)
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, mengatakan industri manufaktur selama periode 2011 masih menjadi sektor utama menopang pencapaian realisasi investasi.
"Sektor manufaktur masih paling diminati dengan pencapaian realisasi investasi sekitar 34 juta dolar dengan jumlah perusahaan mencapai 35 penanam modal asing (PMA). Pada 2010 sektor ini juga menjadi penyumbang terbesar," kata dia.
Djoko mengatakan, pada 2010 tercatat 58 PMA merealisasikan aplikasi investasinya dengan nilai 72,5 juta dolar Amerika. Dari jumlah tersebut 29 perusahaan merealisasikan investasi mereka dengan nilai 58 juta dolar Amerika.
Selain manufaktur, sektor lain yang menopang investasi di Batam ialah perkapalan dengan nilai 17,8 juta dolar dari 23 perusahaan, sektor pengembang perumahan ada empat pengusaha dengan nilai investasi sebesar 30 juta dolar, sementara investasi sektor perdagangan dan jasa lainnya mencapai 22 juta dengan 29 PMA.
"Yang menarik pada 2011 sektor pengembang perumahan meski perusahaannya hanya empat, tapi nilai investasinya besar hingga 30 juta dolar Amerika," kata dia.
Djoko mengatakan, investasi pada 2011 tersebut merupakan realisasi dari aplikasi pada 2009 dan 2010.
"Hampir semua yang terealisasi merupakan aplikasi pada dua tahun tersebut. Sementara aplikasi pada 2011 yang mencapai 102 perusahaan dengan nilai investasi 141 juta Dolar Amerika kemungkinan akan terealisasi minimal dua tahun kedepan," kata Djoko.
Sebelumnya, BP Batam mentargetkan jumlah aplikasi investasi pada 2012 sebanyak 110 perusahaan. Untuk mencapai target tersebut BP Batam telah mengajukan anggaran investasi pada Kementerian Keuangan namun hingga kini belum disetujui.
Ia mengungkapkan promosi investasi ini akan dilakukan ke sejumlah negara penanam modal di kawasan Asia untuk mendorong pertumbuhan investasi dan mengejar target 100 PMA pada tahun ini.
Menurutnya, saat ini kawasan perekonomian Asia masih lebih prospektif dibanding Eropa dan Amerika. Selain, banyak perusahaan di Batam yang mengekspor produksinya ke kawasan Asia Utara.
"Asia lebih prospektif dibanding negara Eropa dan Amerika yang tengah mengalami krisis global. Pada 2011, negara Asia juga mendominasi penanaman modal di Batam," kata Djoko.
(KR-LNO/S006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar