Badan Pengusahaan (BP) Batam
sedang mematangkan rencana pembangunan jalur kereta api di Batam. Untuk
merealisasikan layanan tersebut, BP Batam segera menyusun detailed
engineering design (DED) bekerja sama dengan Ditjen Kereta Api Indonesia
(KAI).
”Kita akan segera menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan KAI. Mungkin Januari atau Februari 2012 ini,” kata Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam Centre, kemarin.
Setelah MoU ini diteken, kata Djoko, pihak KAI akan melakukan survei terkait konsep perkerta-apian yang cocok dan sesuai untuk Batam, apakah menggunakan konsep monorail, bus rail atau lainnya.
Sementara BP Batam sendiri belum memutuskan konsep seperti apa yang akan disodorkan ke pihak KAI. Meskipun sebelumnya BP Batam sempat menggagas akan membangun jalur monorail yang menghubungkan kawasan industri dan lokasi-lokasi vital di metropolis ini.
”Yang penting nyaman dan aman bagi masyarakat,” kata Djoko.
Menurut Djoko, layanan kereta api di Batam perlu digagas sejak dini. Sebab, arus lalu lintas di Batam semakin padat.
Sehingga diperlukan alternatif layanan angkutan massal yang murah, aman dan nyaman. ”Jangan seperti Jakarta, sudah macet baru sibuk memikirkan solusi transportasi,” katanya.
Soal rute, kata Djoko, masih mengacu pada rencana awal, yakni jalur melingkar yang menghubungkan kawasan industri di Mukakuning, Kabil, Batam Centre, Batuampar dan Nagoya. ***
”Kita akan segera menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan KAI. Mungkin Januari atau Februari 2012 ini,” kata Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam Centre, kemarin.
Setelah MoU ini diteken, kata Djoko, pihak KAI akan melakukan survei terkait konsep perkerta-apian yang cocok dan sesuai untuk Batam, apakah menggunakan konsep monorail, bus rail atau lainnya.
Sementara BP Batam sendiri belum memutuskan konsep seperti apa yang akan disodorkan ke pihak KAI. Meskipun sebelumnya BP Batam sempat menggagas akan membangun jalur monorail yang menghubungkan kawasan industri dan lokasi-lokasi vital di metropolis ini.
”Yang penting nyaman dan aman bagi masyarakat,” kata Djoko.
Menurut Djoko, layanan kereta api di Batam perlu digagas sejak dini. Sebab, arus lalu lintas di Batam semakin padat.
Sehingga diperlukan alternatif layanan angkutan massal yang murah, aman dan nyaman. ”Jangan seperti Jakarta, sudah macet baru sibuk memikirkan solusi transportasi,” katanya.
Soal rute, kata Djoko, masih mengacu pada rencana awal, yakni jalur melingkar yang menghubungkan kawasan industri di Mukakuning, Kabil, Batam Centre, Batuampar dan Nagoya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar