Batam (ANTARA Kepri) - Badan pengusahaan Batam menyatakan, pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan  akan melakukan studi kelayakan pembangunan transportasi jenis kereta api sebagai antisipasi kemacetan lalulintas kota itu.

"Jumat besok (27/1) Direktur Jenderal KA Tundjung Inderawan  akan datang ke Batam untuk melakukan studi kelayakan pengembangan kereta api. Sekaligus akan menandatangani kerjasama (MoU) penyelenggaraan perkereta apian di Batam dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam," kata Direktur Pelayanan terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kamis.

Ia mengatakan, rencana pembangunan kereta api di Batam sebagai upaya mengantisipasi pertumbuhan kendaraan di Batam yang dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan akan mengakibatkan kemacetan.

"Kami tidak ingin kejadian seperti di Jakarta, setelah terjadi kemacetan yang luar biasa baru mereka berfikir untuk membangun moda transportasi massa," kata Djoko.

Ia mengatakan, dari rencana awal BP Batam, jalur transportasi kereta api atau sejenisnya yang akan di bangun akan menghubungkan kawasan padat penduduk, pusat pemerintahan dan bisnis maupun daerah industri.

"Untuk tahap awal, kereta api akan menghubungkan Bandara Internasional Hang Nadim-Batam Centre, Batam Centre-Kawasan Industri Mukakuning, Batam Centre-Batuampar," kata dia.

Menurut dia penerapan sistem perkeretaapian di Batam sangat memungkinkan dikarenakan ketersediaan lahan yang dijamin oleh pemerintah setempat.

"Sejak awal BP Batam telah mengalokasikan lahan yang diperuntukkan untuk pembangunan jalan selebar 200-100 meter pada jalan utama, sehingga saat ingin melakukan perlebaran atau membangun jalur khusus kereta atau jalan tol sekalipun tidak akan timbul masalah dalam pembebesan lahan," kata dia.

Dia mengatakan, terdapat beberapa jenis kereta api yang dapat dioperasikan di Batam seperti kereta rel listrik, trem, bus rail maupun monorel.

Djoko mengatakan, untuk penentuan model apa yang paling tepat untuk dibangun di Batam diserahkan sepenuhnya pada Direktorat Jenderal Kereta Api.

"Mereka yang akan mengkaji dan menentukan model apa yang paling tepat dibangun di Batam," katanya.

(KR-LNO/S025)