Tribun Batam - Senin, 31 Oktober 2011
Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Candra P. Pusponegoro
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Halaman parkir terminal keberangkatan bandara Hang Nadim Batam, kini diletakkan batu-batu dan sebuah pot pohon palem. Tujuannya untuk membentengi para pemarkir liar yang akan memarkirkan kendaraan di depan terminal keberangkatan tersebut, Minggu (30/10/2011).
Meski langkah ini dibilang efektif untuk menghalau pemarkir liar, namun kenyataannya justru menjadikan suasana halaman terminal tidak indah. Selain itu, keberadaan bebatuan tersebut dirasakan pengunjung sebagai hal yang membahayakan. Karena bebatuan tersebut sebernarnya mengganggu arus lalu lintas.
Dari pantauan Tribun di lokasi, ada sedikitnya delapan batu berbentuk limas diletakkan di dekat terminal kedatangan. Batu-batu cor ini tengahnya terdapat besi, tujuannya supaya bisa dipindah ke mana-mana. Sedangkan pohon palem muda di tanam dalam sebuah pot hitam berada di tengah halaman.
Arief salah satu pengunjung bandara mengaku heran dengan keberadaan pot pohon palem dan batu-batu tersebut. Menurutnya, jika di bandara Soekarno Hatta (Soetta) Jakarta, lokasinya steril dari batu atau pot. Sebab dengan meletakkan bebatuan dan pot justru akan membuat suasanya tidak indah.
"Ya kalau di bandara Soetta tidak ada batu atau pot diletakkan di halaman bandara. Adanya justru para petugas yang gagah dan menertibkan perpakiran dengan tegas," ujar Arief saat dijumpai di lokasi.
Senada juga disampaikan oleh Acun, warga Taman Raya yang hendak mengantarkan saudaranya naik pesawat. Menurut dia, beberapa waktu lalu batu-batu dan pohon palem diletakkan di depan halaman terminal kedatangan. Namun baru kali ini dirinya melihat benda-benda tersebut sudah bergeser ke depan terminal keberangkatan.
"Beberapa waktu lalu saya melihat batu-batu dan pohon palem di terminal kedatangan, tetapi sekarang sudah dipindahkan di sini. Mungkin lokasi di sana sudah tertib parkirnya dan di terminal sini kurang tertib," sebut Acun.
Salah seorang karyawan yang sudah lama bekerja di lokasi bandara menjelaskan fungsi peletakan batu dan pohon palem ini dimaksudkan agar warga tidak parkir di tempat tersebut. Namun, karena kondisi batu limas sudah jamuran dan pohon palem terlihat menguning, akibatnya pemandangannya kurang nyaman dan malah semrawut.
"Setahu saya, petugas yang memindahkan batu atau pohon palem ini tidak menentu. Terkadang diletakkan di terminal keberangkatan atau terminal kedatangan. Tujuannya supaya mereka tidak parkir di lokasi tersebut mas, tapi keberadaan batu dan pohon palem malah membuat halaman terlihat tidak nyaman," ungkap sumber Tribun.
Kepala Humas bandara Hang Nadim, Hendrawan mengatakan untuk masalah perpakiran merupakan tanggung jawab penuh PT Secure Parking. Termasuk keamanan kendaraan yang diparkirkan oleh setiap pengunjung yang datang ke bandara. Karena keterbatasan tenaga juru parkir, saat ini mereka tidak bisa berbuat lebih.
"PT Secure Parking bertanggung jawab atas keamanan kendaraan yang diparkir. Mereka juga memiliki wewenang untuk masalah pengaturan parkirnya. Karena keterbatasan tenaga dan tidak diindahkannya petugas PT Secure Parking, para pelanggar parkir tetap seenaknya memarkirkan kendaraannya," ucap Hendra.
Untuk itu, pengaturan parkir khusus di area terminal kedatangan dan keberangkatan dimintakan bantuan dari Direktorat Pengamanan (Ditpam). Mereka bertugas dan sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan area tersebut. Sebab hal itu tertuang di dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Ditpam.
"Jumlah satu regu Ditpam yang bertugas mengatur parkir sebanyak 10 orang. Rinciannya 4 orang anggota dan 1 orang setingkat supervisor. Mereka berjaga di terminal keberangkatan dan kedatangan," tegas Hendrawan. (tia)
Editor : dedy suwadha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar