Selain tanggul, jalan belakang gedung pun rusak parah. Anehnya, di tengah ruas jalan yang rusak itu diletakkan pot bunga berukuran besar. Hal ini sedikit menghalangi para pengguna kendaraan yang melintas. Kerusakan itu juga terlihat pada bagian bawah pondasi belakang gedung yang mulai retak. Begitu juga sebagian atap gedung terlihat bocor.
Jhon, mantan pegawai BUMN yang dulunya pernah ditawari mensub proyek pembangunan gedung SPC mengatakan, gedung milik BP Batam ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya.
"Pembangunan gedung ini disubkan oleh perusahaan lain dan Pengerjaannya selama setahun ini terlihat kurang bagus," ujarnya.
Ia menilai, turunnya jalan di lokasi tersebut akibat penimbunan tanah kurang labil, namun dilakukan pengaspalan. Seharusnya, jalan itu dipadatkan dulu dan setelah itu baru diaspal.
Kemungkinan kata dia, pihak kontraktor utama salah memberikan proyek kepada subkonnya, sehingga bangunan itu sudah mulai rusak, terutama pada jalan dan tanggul penahan air laut dan lainnya. Begitu juga dengan rumah tempat genset sepertinya kurang terawat. Hal ini dapat dilihat bangunan itu tidak dicat dan diperbaiki.
Jhon berharap BP Batam secara rutin melakukan pemeliharaan gedung tersebut. Apalagi kata dia, gedung SPC hampir setiap bulan dikomersilkan untuk keperluan umum seperti mengadakan kegiatan pameran, perlombaan dan lain sebagainya.
"Gedung ini mestinya dirawat dan diperbaiki bila ada yang rusak, karena ini kan dikomersilkan kepada umum yang bisa digunakan sewaktu-waktu," ujarnya.
Sementara itu, Amril, warga yang ditemui di SPC mengaku khawatir tanggul itu bakal jebol kalau secara menerus dihantam ombak.
"Kalau dihantam ombak terus, ya pasti jebol," ujarnya.
Karena itu, ia meminta pemerintah untuk memperkuat tanggul. Apalagi batu-batuan pada bagian bawah tanggul mulai copot. ”Intinya, warga minta tanggul segera diperbaiki. Itu solusi paling baik saat ini,” harapnya.
Di tempat terpisah, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho mengaku, kurang tahu secara pasti sebagian gedung tersebut ada yang rusak dan tidak terawat. Sebab ada tim yang mengelolanya.
"Saya kurang tahu kalau gedung itu ada yang rusak dan kurang terawat. Sebab saya baru menjabat sebagai Humas dan untuk lebih jelasnya tanyakan Dendi Gusti Nanda yang waktu itu selaku tim pengelola," ujarnya.
Dendi yang saat ini bertugas di Bandara Hang Nadim Batam belum berhasil dimintai keterangan. Saat dihubungi ponselnya tidak aktif. (eza)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar