Batam (ANTARA Kepri) - Badan Pengusahaan Batam belum menerima aplikasi rencana peningkatan dan perluasan fasilitas galangan kapal di Batam seperti yang disampaikan Chairman Drydocks Khamis Juma Buamim kepada Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran.

"Kami belum menerima aplikasi (permohonan) tentang rencana tersebut. Namun saat ini Drydocks memang sudah memiliki lahan di kawasan Kabil," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.

Ia mengatakan, kemungkinan Drydocks baru akan memberitahukan rencana perluasan tersebut setelah memastikan akan segera melakukan pembangunan.

"Biasanya bila mereka telah mematangkan lahan dan mendatangkan alat-alat yang diperlukan barulah memberitahukan rencana tersebut. Sementara ini yang jelas mereka telah memiliki lahan di kawasan Kabil," kata dia.

Drydocks yang berpusat di Dubai dan Singapura dewasa ini mengoperasikan tiga galangan kapal di Batam.

Ketiganya adalah Drydocks World Nanindah, galangan kapal seluas 57 hektare yang dikhususkan untuk pembuatan kapal dan pengolahan baja; Drydocks World Pertama seluas 28 hektare untuk perbaikan kapal dan manufaktur suku cadang dan bagian kapal lainnya, serta Drydocks World Graha yang merupakan galangan kapal paling modern dan pertama di Indonesia yang dikhususkan pada bidang konstruksi lepas pantai dan rig.

Khamis mengatakan galangan kapal Drydocks di Batam sangat tepat karena posisi strategis Batam yang berada di Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas kapal tersibuk di dunia.

Dikatakannyam dalam waktu dekat manajemen Drydocks akan meningkatkan dan memperluas fasilitas galangan kapalnya yang berada di Batam.

Hal ini mengingat semakin meningkatnya permintaan yang masuk untuk perbaikan, perawatan dan pembuatan kapal.

Untuk itu, pihak Drydocks mempertimbangkan untuk mengadakan perluasan usaha di masa mendatang. Selain itu rencana pihaknya mengubah manajemen Drydocks di Batam.

Hal ini akan dilakukan antara lain dengan mengganti tenaga tingkat manajer dengan tenaga ahli dari Indonesia, serta menambah jumlah pegawai Indonesia pada semua fasilitas galangan kapalnya yang berada di Batam hingga mencapai komposisi minimal 50 persen dari keseluruhan pegawai yang ada.

Dikatakan, tenaga kerja profesional Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan tenaga kerja negara lain. Selain itu, program perekrutan pegawai Indonesia merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility Drydocks di Indonesia.

Sementara itu Konjen Mansyur menyampaikan apresiasinya serta dukungan terhadap kesinambungan operasional Drydocks di Indonesia dan rencana peningkatan serta perluasan fasilitas galangan kapal Drydocks di Batam.

Dikatakannya letak Batam dan Indonesia memang sangat strategis dan merupakan salah satu jalur pelayaran internasional terpadat di dunia.

Selain itu pula, peluang investasi di Indonesia yang semakin luas kiranya patut menjadi pertimbangan utama Drydocks untuk memperluas dan memajukan bisnis galangan kapalnya di kawasan Asia dan Asia Tenggara.

Konjen Mansyur mengapresiasi kualitas tenaga kerja Indonesia yang memang semakin diakui dunia internasional dan mengharapkan komitmen Drydocks terkait rencana program pengalihan manajemen Drydocks Batam melalui penambahan pegawai Indonesia hingga minimal 50 persen dapat segera direalisasikan.

(KR-LNO/A013)