BATAM, METRO: Ratusan pekerja PT Sun Creation Indonesia
(SCI) kembali menduduki kantor DPRD Kota Batam. Mereka menuntut agar
para wakil rakyat dapat memberikan sedikit gajinya untuk menutupi
kebutuhan lebaran tahun ini.
Rintik-rintik hujan yang turun, Senin (9/7) pagi itu, tidak membuat para karyawan yang di dominasi kaum hawa ini, melunturkan niat mereka untuk menyambangi kantor wakil rakyat di Batamcenter.
Puluhan diantara mereka bah kan rela basah kuyup dan datang dengan menggunakan lori demi memperjuangkan nasibnya yang diatas tanduk. Meskipun sudah tidak bekerja lagi, ratusan kar yawan PT SCI tersebut masih setia menggunakan seragam ker janya.
Tidak banyak kata-kata yang disampaikan mereka saat tiba di gedung DPRD. Bahkan yel-yel untuk membuat mereka bersemangat, juga jarang di ucap kan. “Kami minta perhatian ang gota dewan. Jangan hanya janji-janji saja,” teriak mereka hampir bersamaan saat melihat Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Ruslan Kasbulatov yang baru saja datang dan turun dari ken daraannya.
Melihat situasi ini, Ruslan yang baru saja keluar dari dalam mobil lansung memangggil seorang staf DPRD dan meminta untuk untuk memanggil anggota Komisi IV.
“Panggil dulu anggota Komisi IV. Kasihan adek-adek ini,” ujarnya.
Tapi staf yang disuruh Ruslan tadi bukannya segera melaksanakan apa yang diucapkan wakil rakyat dari PDIP itu, malah menyampaikan, bahwa hari ini rata-rata anggota DPRD Kota Batam sedang melakukan reses. Termasuk Komisi IV yang diminta Rusalan untuk menemui mantan karyawan PT SCI yang datang.
“Gimana mau menampung aspirasi masyarakat. Pekerja saja tak mau ditemui,” ujar Ruslan usai mendengar laporan dari staf DPRD tadi].
Ruslan menyatakan, sebenarnya permasalahan tersebut bukan lagi di ranah mereka. Melainkan sudah melibatkan dua negara.
“Sebenarnya kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ini sudah menjadi tugas interpol,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan itu meminta ke depannya, BP maupun Pemko Batam dapat mencari investor yang benar-benar memiliki dana untuk berinvestasi.
Bahkan Ruslan meminta agar investor dapat menyimpan sebagian dananya di bank sebagai jaminan, bukti bisnisnya aman.
“Ke depan saya minta Walikota dan BP Batam jangan bawa investor yang kolor. Tapi bawa kopor. Biar ada garantynya dan itu disimpan di bank,” ujarnya.
Karena Ini Sudah Mau Lebaran
Sekretaris Konfederasi Cabang (KC) FSPMI, Suprapto menjelaskan, PT SCI sudah tidak terdaftar lagi di perusahaan pusatnya di Jakarta. “Perusahaan ini (PT SCI) sudah di hapus dari perusahaan pusat. Jadi kita tidak bisa melakukan pencarian,” paparnya. Sedangkan aset yang dimiliki PT SCI, tidak cukup untuk membayar gaji bulan ini dan pesangon para karyawannya. “Asetnya tidak cukup, hanya Rp4 miliar. Sementara Kebutuhannya sekitar Rp24 miliar,” jelasnya.
Supraptor berharap agar anggota DPRD dan Walikota Batam dapat memberikan sedikit perhatiannya kepada karyawan PT SCI. “Kita mendesak kepedulian DPRD dan Walikota seperti apa. Karena ini sudah mau lebaran,” ujarnya. Kemarin lanjutnya saat hearing, dirinya pernah mengusulkan, agar uang bensin para pimpinan dewan Rp4,5 juta per bulan diberikan kepada karyawan ini. “Paling tidak bisalah mereka membeli sepotong roti. Terlebih anggota dewan dari Dapil Batamkota. Karena hingga hari ini, tidak satu pun yang melihat ke PT. Padahal di Batamkota ini ada empat Dapil,” cetusnya.
Ketua PUK PT SCI, Sodikhin menyatakan, dari pertemuan dengan Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV, mereka diarahkan untuk melaporkan hal ini ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kota Batam yang berkantor di SPC, Batamcenter.
“Mereka (anggota dewan) mengatakan, proses sudah berjalan dengan semestinya. Tapi kita ingin masalah ini benar-benar diperhatikan dan dapat dipublikasikan di tingkat nasional,” ujarnya.
Sebelum bertolak ke BKPM, ratusan buruh PT SCI juga menyambangi kantor Pemko Batam. Di kantor Walikota mereka meneriakan yel-yel dan meminta agar orang nomor satu di Batam, Ahmad Dahlan dapat memberikan perhatian penuh terhadap nasib mereka.(ams)
Rintik-rintik hujan yang turun, Senin (9/7) pagi itu, tidak membuat para karyawan yang di dominasi kaum hawa ini, melunturkan niat mereka untuk menyambangi kantor wakil rakyat di Batamcenter.
Puluhan diantara mereka bah kan rela basah kuyup dan datang dengan menggunakan lori demi memperjuangkan nasibnya yang diatas tanduk. Meskipun sudah tidak bekerja lagi, ratusan kar yawan PT SCI tersebut masih setia menggunakan seragam ker janya.
Tidak banyak kata-kata yang disampaikan mereka saat tiba di gedung DPRD. Bahkan yel-yel untuk membuat mereka bersemangat, juga jarang di ucap kan. “Kami minta perhatian ang gota dewan. Jangan hanya janji-janji saja,” teriak mereka hampir bersamaan saat melihat Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Ruslan Kasbulatov yang baru saja datang dan turun dari ken daraannya.
Melihat situasi ini, Ruslan yang baru saja keluar dari dalam mobil lansung memangggil seorang staf DPRD dan meminta untuk untuk memanggil anggota Komisi IV.
“Panggil dulu anggota Komisi IV. Kasihan adek-adek ini,” ujarnya.
Tapi staf yang disuruh Ruslan tadi bukannya segera melaksanakan apa yang diucapkan wakil rakyat dari PDIP itu, malah menyampaikan, bahwa hari ini rata-rata anggota DPRD Kota Batam sedang melakukan reses. Termasuk Komisi IV yang diminta Rusalan untuk menemui mantan karyawan PT SCI yang datang.
“Gimana mau menampung aspirasi masyarakat. Pekerja saja tak mau ditemui,” ujar Ruslan usai mendengar laporan dari staf DPRD tadi].
Ruslan menyatakan, sebenarnya permasalahan tersebut bukan lagi di ranah mereka. Melainkan sudah melibatkan dua negara.
“Sebenarnya kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ini sudah menjadi tugas interpol,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan itu meminta ke depannya, BP maupun Pemko Batam dapat mencari investor yang benar-benar memiliki dana untuk berinvestasi.
Bahkan Ruslan meminta agar investor dapat menyimpan sebagian dananya di bank sebagai jaminan, bukti bisnisnya aman.
“Ke depan saya minta Walikota dan BP Batam jangan bawa investor yang kolor. Tapi bawa kopor. Biar ada garantynya dan itu disimpan di bank,” ujarnya.
Karena Ini Sudah Mau Lebaran
Sekretaris Konfederasi Cabang (KC) FSPMI, Suprapto menjelaskan, PT SCI sudah tidak terdaftar lagi di perusahaan pusatnya di Jakarta. “Perusahaan ini (PT SCI) sudah di hapus dari perusahaan pusat. Jadi kita tidak bisa melakukan pencarian,” paparnya. Sedangkan aset yang dimiliki PT SCI, tidak cukup untuk membayar gaji bulan ini dan pesangon para karyawannya. “Asetnya tidak cukup, hanya Rp4 miliar. Sementara Kebutuhannya sekitar Rp24 miliar,” jelasnya.
Supraptor berharap agar anggota DPRD dan Walikota Batam dapat memberikan sedikit perhatiannya kepada karyawan PT SCI. “Kita mendesak kepedulian DPRD dan Walikota seperti apa. Karena ini sudah mau lebaran,” ujarnya. Kemarin lanjutnya saat hearing, dirinya pernah mengusulkan, agar uang bensin para pimpinan dewan Rp4,5 juta per bulan diberikan kepada karyawan ini. “Paling tidak bisalah mereka membeli sepotong roti. Terlebih anggota dewan dari Dapil Batamkota. Karena hingga hari ini, tidak satu pun yang melihat ke PT. Padahal di Batamkota ini ada empat Dapil,” cetusnya.
Ketua PUK PT SCI, Sodikhin menyatakan, dari pertemuan dengan Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV, mereka diarahkan untuk melaporkan hal ini ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kota Batam yang berkantor di SPC, Batamcenter.
“Mereka (anggota dewan) mengatakan, proses sudah berjalan dengan semestinya. Tapi kita ingin masalah ini benar-benar diperhatikan dan dapat dipublikasikan di tingkat nasional,” ujarnya.
Sebelum bertolak ke BKPM, ratusan buruh PT SCI juga menyambangi kantor Pemko Batam. Di kantor Walikota mereka meneriakan yel-yel dan meminta agar orang nomor satu di Batam, Ahmad Dahlan dapat memberikan perhatian penuh terhadap nasib mereka.(ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar