Info Barelang
Jumat, 12 Juli 2013
Impor Terkendala RIPH, Harga Sayur Naik
Akibatnya, stok sayuran di Batam sangat terbatas dan harga naik. Diharapkan, operasi pasar yang digelar Pemko Batam berjalan sukses untuk membantu masyarakat.
Demikian disampaikan Kadis Perindustrian Perdagangan ESDM, Amsakar Ahmad, Kamis (14/7) di Batam. Untuk mengurangi dampak dari belum keluarnya RIPH untuk importir dan kendala pasokan dari daerah lain yang terbatas, digelar operasi pasar.
“Stok terbatas, jadi harga cabai, bawang, daging dan lainnya naik sekitar Rp5 ribu sekilo. Ini juga karena di Medan dan Brebes, gagal panen,” bebernya.
Untuk menahan laju kenaikan harga jelang Lebaran, Pemko Batam menggelar operasi pasar. Operasi pasar sudah berlangsung di 20 titik dari 48 titik yang direncanakan. Diantaranya di Sagulung, Batuaji dan lainnya. Satu kecamatan dilakukan beberapa kali operasi pasar. Sementara untuk harga, disalurkan dengan harga distributor.
“Komoditas yang dijual sesuai yang dibutuhkan masyarakat, sehingga banyak peminatnya. Harganya juga murah karena harga distributor,” bebernya.
Terkait dengan kenaikan harga, Amsakar menyebutkan sudah terjadi untuk beberapa produk holtikultura. Diantaranya, bawang merah lokal masih bertahan di atas Rp70 ribu per kg.
“Belum turunnya harga bawang karena pasokan masih minim,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kasubdit Humas dan Publikasi, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, mengungkapkan, sebenarnya ada 11 importir holtikultura mengajukan perizinan. Hanya saja, impor masih menunggu Kementerian Pertanian untuk mengeluarkan kuota. Ditanya soal RIPH berdasarkan Permentan No.60 Tahun 2012 yang diterbitkan Kementerian Pertanian. Ilham menyebutkan, selain Permentan, Permendag juga mengatur kewajiban importir memiliki IT untuk memasukkan produk hortikultura. (mbb)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar