Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 15 Juli 2013

BP Batam Dapat 1.170 Ton Kuota Impor Hortikultura

Sabtu, 13 July 2013  (sumber : Haluan Kepri)
 
BATAM CENTRE (HK) - BP Batam mendapat  1.170 ton kuota impor produk hortikultura ke Kota Batam, dari berbagai jenis dengan waktu berbeda. Meskipun Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH) belum dikeluarkan, namun jumlah tersebut sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Pertanian.

Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartwan mengatakan, meski kuota sudah ditentukan, namun pemberlakuannya hingga batas yang berbeda. Ada kuota produk hingga Oktober dan ada hingga akhir tahun ini.

" Kalau asal negaranya, kita datangkan dari Thailand, Vietnam, Cina dan New Zeland dan lainya. Sejak keluarnya Peraturan DK tahun 2013 tentang Hortikultura, baru satu importir yang mendaftar melalui BP Batam. Dan, Importir ini mendapatkan RIPH langsung dari Kementan. " kata Ilham, kemarin.

Adapun kuota produk hortikultura yang dimaksud adalah bawang merah segar untuk konsumsi, kuotanya 85 ton. Di Impor dari Thailand dan berlaku Juli, Agustus dan September 2013.

Selain itu, ada juga bawang merah segar untuk konsumsi, 85 ton, dari Vietnam, untuk Juli, Agustus dan September. Sementara Bombay segar untuk konsumsi berasal dari negara China dan New Zealand.

Kuota impor dari Cina kuota dimulai Juli sampai Desember 2013, dengan jumlah 38 ton. Sedangkan dari New Zealand, pada kurun waktu yang sama sebanyak 38 ton.

Impor Wortel juga diperoleh kuotanya untuk Batam,  sebanyak 149 ton, berasal dari Cina, terhitung Juli hingga Desember. Orange segar juga akan diimpor dari Cina dengan kuota 114 ton terhitung Juli hingga Desember 2013. Jeruk Mandarin, kuotanya 224 ton juga berasal dari negara China dengan waktu yang sama.

Lemon dan Limau dengan kuota 19 ton dari Cina, untuk Juli sampai Desember 2013. Sementara Lengkeng diimpor dari Thailand 320 ton untuk Juli sampai Desember 2013. Durian diimpor dari Thailand  dengan kuota 108 ton.

Sekretaris DK Batam, Bintan dan Karimun, Jon Arizal mengatakan, BP Batam harus terus mengupayakan impor hortikultura untuk kebutuhan warga Batam. Pihaknya sudah berupaya agar pelimpahan RIPH bisa dilakukan di BP Batam.

"Minggu lalu sudah kita (DK) sampaikan surat ke Kemendag. Ya kita minta, RIPH bisa dilimpahkan di Batam. Namun hingga saat ini belum dipenuhi. Ya kalaupun tidak dilimpahkan, orang pusat ditempatkan di Batam," kata Jon.

RIPH sudah selayaknya dilimpahkan ke BP Batam. Alasannya, untuk mempermudah dan memperpendek jalur pelayaran. Terakhir diakui, RIPH secara lisan untuk dilimpahkan ke BP sudah disetujui. Namun secara tertulis, belum diterima.

" Kalau itu jadi, mungkin tidak sepenuhnya. Saya sudah pernah bicara, maunya hortikultura itu datang gelondongan untuk satu tahun. Tapi katanya disepakati, hanya belum ditandatangani," kata Jon. (mnb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar