Sabtu, 13 July 2013 (sumber : Haluan Kepri)
"Impor hortikultura dibutuhkan untuk menekan harga menjelang lebaran," kata Sekretaris Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun Jon Arizal di Batam, Jumat.
Impor bawang-bawangan, wortel dan buah-buahan dilakukan perusahaan yang sudah mendapatkan izin Rencana Impor Produk Hortikultura dari Kementerian Pertanian melalui Badan Pengusahaan Batam.
"Ada ketentuannya, ditetapkan oleh BP," kata Jon.
Berdasarkan data BP Batam, yang Batam mengimpor 85 ton bawang merah segar asal Thailand, 38 ton bawang merah segar asal Vietnam untuk kebutuhan Juli-September.
Lalu 38 ton bawang bombay segar asal Cina dan Selandia Baru, 149 ton wortel asal Cina, 114 ton orange segar asal Cina, 224 ton jeruk mandarin asal Cina, 19 ton lemon dan limau asal Cina, 320 ton lengkeng asal Thailand dan 108 ton durian asal Thailand. Semuanya untuk kebutuhan Juli-Desember.
Sementara itu, Jon meminta BP Batam terus mengupayakan impor hortikultura untuk kebutuhan warga Batam, karena menurut peraturan dibolehkan.
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris DK FTZ BBK Taufik mengatakan pelimpahan wewenang RIPH masih dalam pengurusan. Seharusnya, seperti ponsel, pengurusan impor RIPH sudah dilimpahkan ke BP masing-masing daerah.
"Sampai sekarang belum diberikan," kata dia.
Ia mengatakan terakhir, dikabarkan Kementerian Pertanian bersedia memberikan kuota hortikultura untuk Batam, namun sifatnya gelondongan untuk sepanjang tahun. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar