Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 19 Juli 2013

Menaker Ambil Alih BLK

MENGELAS: Sejumlah pekerja di perusahaan galangan Tanjunguncang.  Butuh keahlian seperti mereka agar bisa bekerja disana. Saat ini, BLK tidak bisa memberikan keahlian kepada tenaga kerja di Batam karena Pemko dan BP Batam tak sanggup mengelolanya. f-net
MENGELAS: Sejumlah pekerja di perusahaan galangan Tanjunguncang. Butuh keahlian seperti mereka agar bisa bekerja disana. Saat ini, BLK tidak bisa memberikan keahlian kepada tenaga kerja di Batam karena Pemko dan BP Batam tak sanggup mengelolanya.
f-net

Pemko dan BP Batam Tak Sanggup Mengelola
 
Batam – Kementerian Ketenagakerjaan (Menaker) sepakat untuk mengambil alih Balai Latihan Kerja (BLK) Batuaji Batam. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pusat, yayasan pengelola BLK akan dibubarkan dulu. Kesepakatan itu dicapai saat Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kemnakertrans RI, Abdul Wahab Bangkona usai melakukan pertemuan dengan perwakilan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, Rabu (17/7) di Batam.

“Kita sudah sepakati, BLK Batam akan kami kelola. Kita tunggu serah terima dan selanjutnya kita bangun dan renovasi,” ungkapnya. Ditargetkan, BLK tersebut tahun ini sudah beroperasi kembali setelah renovasi. Renovasi secara bertahap dilakukan hingga 2014 mendatang. Sementara untuk penambahan gedung akan dilakukan kemudian jika lahan diserahkan ke pihak Kementerian.

“Perkiraan Rp5 miliar untuk renovasi gedung. Kalau lahan diberikan ke kita, maka kita bisa melakukan pembangunan untuk menambah gedung,” katanya.

Menurut Wahab, pengelolaan BLK ini sebagai solusi untuk mencetak tenaga kerja yang sesuai kebutuhan. Mereka optimis bisa mengelolanya karena mereka khusus membidangi itu. Selain itu, dengan APBN maka kebutuhan dana diyakini akan terpenuhi.

“Di Tanjungpinang ada BLK dikelola Pemda, tapi tidak berjalan baik. Butuh anggaran besar. Jadi tidak dimungkinkan sekarang dibiayai daerah. Di pusat, ada lembaga yang khusus mengurus masalah tenaga kerja ini,” tambahnya.

Disampaikannya, pemerintah pusat konsen untuk mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Batam sesuai kebutuhan industri. Dalam realitasnya, pengangguran di Batam terus meningkat.

“Banyak lowongan tidak bisa diisi. Sementara pengangguran masih banyak,” ungkapnya. Selain itu, letak Batam berdekatan dengan Singapura, harusnya berimplikasi terhadap penggunaan tenaga kerja dari Batam.

“Kita sudah ada komunikais dengan Singapura. Banyak industri di Singapura yang tidak bisa diisi tenaga kerja dari Batam karena kualifikasi,” sambungnya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, mengatakan, setelah yayasan BLK dibubarkan, BP Batam dan Pemko akan menyerahkan pengelolaan ke Dirjen Kemenakertrans. Selain BLK Batuaji, tahun depan direncanakan pembangunan BLK di Pulau Setokok.

“Nanti akan dibangun BLK seluas 10 hektare,” imbuhnya.

Diakuinya, pihaknya juga sudah sepakat untuk membubarkan yayasan yang selama ini mengelola BLK. Setelah pembubaran yayasan dilakukan, baru diserahkan ke Dirjen.

“Ini dilakukan karena ada fenomena. Ada peluang kerja Batam tapi tidak semua bisa dipenuhi,” kata Dahlan.
Menurut Dahlan, kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja di Batam tidak terpenuhi karena skill (keahlian). Untuk membuat pelatihan secara rutin, Pemko memiliki anggaran yang terbatas.

“Makanya pelatihan tenaga kerja ini akan dijembatani BP Batam dan Pemko, dengan didukung Kementerian,” imbuhnya.(MARTUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar