Info Barelang
Jumat, 12 Juli 2013
732 Karyawan PT SCI Terlantar
Batam – Ratusan karyawan PT Sun Creation Indonesia (SCI) di Kawasan Industri Tunas Batam Centre tidak bekerja sejak dua pekan. Tiga orang pimpinan perusahaan pembuatan komponen elektronik itu dikabarkan sudah kabur. Stok material untuk dikerjakan juga sudah kosong. Akibatnya, sekitar 732 karyawan terlantar.
Ratusan perwakilan karyawan ini akhirnya memilih mengadu ke Komisi IV DPRD Batam, Kamis (11/6). Setelah menyampaikan aspirasinya, mereka meninggalkan gedung dewan. Mereka juga berharap pihak manajemen beritikad baik. “Kami ingin hak kami diberikan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan,” ujar seorang buruh.
Menurut perwakilan buruh, pimpinan dan staf berkewarganegaraan Jepang, sudah meninggalkan Batam. Terakhir, staf berkewarganegaraan Jepang meninggalkan Batam, 24 Juni 2013 lalu.
“Tanggal 27 juni 2013 lalu, perusahaan sudah berhenti berproduksi karena material tidak ada lagi,” ungkap koordinator karyawan, Sugeng.
Terkait gaji, mereka terakhir mendapat hak pada Mei 2013. Sementara gaji Juni 2013 belum diterima.
“Kami meminta hak kami, gaji Juni 2013 dan THR diberikan. Kami sudah ke Disnaker, tapi mereka baru tahu kasus ini. Kami minta pemerintah mendatangkan pemiliknya ke Batam,” imbuh Sugeng.
Diceritakannya, perusahaan itu memiliki tiga orang pimpinan tertinggi. Ketiganya disebut sudah meninggalkan Batam. Mereka meninggalkan 523 pekerja permanen dan 209 pekerja kontrak.
“Sampai sekarang, belum ada kepastian hak kami. Juga tidak ada kepastian PT SCI sudah tutup atau tidak,” cetusnya.
Menurut dia, PT SCI merupakan anak perusahaan dari grup Taiyokoki Co.Ltd asal Jepang. Perusahaan ini bergerak di bidang ‘Coil Winding’. Untuk di Indonesia (Batam), dipimpin oleh Kazaya Nakauchi selaku Presiden Direktur PT SCI dan Rudi Hartanto selaku General Manager. Perusahan ini sudah beroperasi sejak tahun 2000.
Tahun 2012 lalu, indikasi perusaan ini akan hengkang, sudah terlihat. Pihak perusahaan sudah melakukan pengiriman alat-alat perusahaan ke Filipina. Barang yang dikirim diantaranya mesin, jig dan dokumen. Saat itu karyawan tidak terlalu curiga, karena perusahaan itu punya perusahaan satu grup di Filipina, PT ELSOL.
“Terakhir, mereka mengirim mesin Pioneer tanggal 20 Juni 2013 lalu. Email karyawan juga diblokir perusahaan induknya Taiyokoki Group. Setelah itu, staf warga negara Jepang berangkat dari Indonesia,” bebernya.
Sementara itu, Managemen Kawasan Industri Tunas Rudi, yang dikonfirmasi, mengaku belum tahu apakah PT SCI apakah sudah tutup atau tidak. PT SCI tidak memberitahukan kondisi perusahaan mereka ke pengelola kawasan.
“Tim sedang turun. Belum diketahui persoalannya,” ujar dia.
Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka. Hartawan, mengaku belum mengetahui kebenarannya. Saat ini tim BP Batam dari bidang investasi, sedang mengecek ke perusahaan itu.
“Seperti apa ceritanya, masih dicek tim investasi. Kita belum menerima laporan,” ungkap Ilham.(MARTUA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar