Kamis, 18 July 2013 (sumber : Haluan Kepri)
BATAM (HK) - Sepanjang Juli 2013, Balai Karantina Kelas I Batam mencatat sebanyak 54 ton bawang merah impor asal India masuk ke Batam melalui pelabuhan Macobar Batuampar-Batam. Bawang tersebut diangkut menggunakan dua kontainer yang masing-masing bermuatan 27 ton.
Bawang merupakan salah satu komoditas di Batam yang saat ini harganya cukup tinggi. Hal tersebut karena bawang Jawa yang sangat digemari masyarakat mengalami lonjakan harga cukup tinggi, mencapai Rp80 ribu per kilogram (Kg) di awal Ramadhan, dan saat ini mulai turun menjadi Rp65 ribu per Kg. Sementara, bawang birma Rp12 ribu per Kg, dan bawang Thailand di pasaran dijual di kisaran harga Rp30 ribu-Rp32.000 per Kg.
Kepala Seksi Tumbuhan Balai Karantina Kelas I Batam, Fajar Budi Susanto, Rabu (17/7) menegaskan, bawang yang masuk sepanjang Juli 2013 sebanyak 54 ton merupakan bawang asal India, bukan Thailand.
Ditemui di ruang kerjanya Batam Centre, Fajar, demikianan panggilan akrabnya, menjelaskan, guna memastikan barang impor jenis tumbuhan masuk ke Batam bebas dari hama organisme tumbuhan dan pencemaran tumbuhan, pihaknya terus melakukan pengawasan di pintu masuk Batam, yakni Pelabuhan Batuampar, Bandara International Hang Nadim, Pelabuhan Domestik Sekupang dan juga Pelabuhan Batam Centre.
"Kami melakukan pengawasan di seluruh pintu masuk, dan fokusnya di Pelabuhan Batuampar," ungkapnya.
Namun menurutnya, pihak Balai Karantina hanya bisa mengawasi di pintu masuk yang resmi. Sementara di pelabuhan-pelabuhan tidak resmi, Fajar mengakui sangat kesulitan.
Data Berbeda
Terpisah, Direktur Lalu Lintas Barang Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam Fathullah mengatakan, importir telah memasukkan produk hortikultura ke Batam, seperti bawang dan jenis lainnya. Khusus untuk bawang, Fathullah menyebutkan baru masuk minggu ini, namun ia lupa daerah asal bawang tersebut.
"Sudah ada masuk, cuma jumlahnya saya lupa. Jelasnya sudah ada, minggu ini ada. Kayak bawang itu kalau gak salah dari Thailand," kata Fathullah, saat dihubungi, Rabu (17/7).
Saat ini, lanjut Fathullah, baru satu importir memasukkan barang ke Batam sesuai dengan Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH) yang didapat dari Kementarian Pertanian.
Untuk realisasi import hortikultura Fathullah mengaku lupa. Namun, beberapa produk sudah dipastikan masuk ke Batam.
Sebelumnya diberitakan, 1.170 Ton, Kuota Impor Hortikultura didapat Batam. Hanya, total kuota itu ada yang hingga Oktober dan ada yang hingga Desember 2013. Sementara asal negara impor hortikultura itu, di antaranya dari Thailand, Vietnam, Cina dan New Zealand.
Seperti Bawang merah segar untuk konsumsi, kuotanya 85 ton yang didatangkan dari Thailand dan 85 ton lagi dari negara Vietnam berlaku Juli, Agustus dan September 2013.
Sementara Bombay segar untuk konsumsi dari China sebesar 38 ton dan New Zealand juga 38 ton dalam kurun waktu Juli hingga Desember.
Impor Wortel juga diperoleh kuotanya untuk Batam, sebesar 149 ton, Orange segar juga akan diimpor 114 ton, Buah jeruk Mandarin sebanyak 224 ton. Semua itu dari negara Cina, mulai Juli sampai Desember 2013.
Selain itu, lemon dan limau dengan kuota 19 ton dari Cina, untuk Juli sampai Desember 2013. Sementara Lengkeng diimpor dari Thailand 320 ton untuk Juli sampai Desember 2013. Durian dari Thailand sebanyak 108 ton. (lim/ays)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar