"Lahan pemakaman perlu ditambah. Lahan yang dapat dijadikan kawasan pemakaman yang baru adalah Barelang," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan di Batam.
Ia mengatakan lahan pemakaman di Batam kurang, seiring pertumbuhan penduduk yang pesat.
Sementara itu, Pemakaman Taman Langgeng Sei Panas, Pemakaman luasannya terus berkurang seiring ramainya rumah penduduk.
Status Pekaman Taman langgeng Lestari juga belum jelas sehingga pemerintah kota sulit menertibkan warga yang membangun rumah di sekitar areal kuburan.
Wali Kota mengatakan akan mengusulkan pengalokasian areal kuburan itu.
Tentang status tanahnya, Dahlan berharap dapat menyusul dengan mengajukan permohonan ke BP Kawasan.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota meminta Dinas Sosial mengutamakan pembangunan rumah tidak layak huni di pulau-pulau pesisir.
"Agar daerah hinterland dapat berkembang layaknya daerah mainland. Sehingga tidak ada kecemburuan diantara masyarakat hinterland dan mainland," kata Wali Kota.
Wali Kota juga mengomentari lokasisasi Tanjung Sauh. Menurut dia, Tanjung Sauh merupakan teMpat pembinaan dan pemberian ketrampilan kepada pelaku.
"Setelah mendapatkan keterampilan diharapkan mereka bekerja di sektor lain. Namun kenyataanya mereka kembali ke prostitusi," kata dia.
Mengenai anak jalanan, Wali Kota mencurigai terjadi karena dikoordinir pihak tertentu yang memanfaatkan anak-anak.
Wali Kota meminta aparat dinas sosial bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk razia dan penertiban.
"KalAu perlu buat nota kesepahaman dengan Polresta Barelang," kata dia.
Jumlah anak jalanan yang berkeliaran di penjuru Kota Batam terus bertambah. Anak-anak jalanan berdiri di persimpangan jalan meminta-minta uang, mengamen dan berjualan koran.
Aksi anak jalanan dinilai mencoreng keindahan Kota Batam dan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam berkendara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar