Batam, 5/9 (ANTARA) - DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengusulkan Pelabuhan Bongkar Muat Macobar yang bersebelahan dengan Pelabuhan Petikemas Batuampar dipindahkan ke Pelabuhan Sagulung melihat kondisi yang sudah sangat padat.
"Kondisi Batuampar sudah sangat padat. Seharusnya untuk kegiatan ongkar muat barang-barang dari dalam negeri dipindahkan ke Pelabuhan Sagulung. Sementara di Batuampar dikhususkan untuk petikemas untuk ekspor impor," kata Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi di Batam, Rabu.
Ia mengatakan, akibat terlalu banyaknya barang yang masuk dan keluar melalui pelabuhan tersebut, saat ini pelayanan yang diberikan tidak bisa maksimal.
"Batuampar kan setatusnya terminal internasional, jadi sudah seharusnya pelayanan yang diberikan sesuai standar internasional. Hal tersebut bisa diwujudkan kalau kondisinya tidak terlalu semprawut sepertis aat ini," kata Nur.
DPRD, kata Nur, akan menyampaikan hal tersebut pada Gubernur Kepri termasuk untuk selanjutnya membuat studi kelayakan tentang kondisi Pelabuhan Macobar dan Sagulung.
"Di Sagulung kegiatan bongkar muat selama ini sudah berlangsung. Tinggal menambah beberapa infrastruktur saja untuk menjadikanya pelabuhan yang lebih besar," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam, Kukuh S Basuki mengatakan selama ini kesulitan melakukan pengawasan keluar-masuknya barang-barang dari pelabuhan tersebut.
Ia mengatakan, sebagai kawasan perdagangan bebas (FTZ) seharusnya kondisi pelabuhan di Batam jauh lebih baik dibanding yang ada sekarang.
"Seharunya infrastruktur pelabuhan di Batam lebih baik dari sekarang. Sehingga kami lebih mudah melakukan pengawasan terhadap arus barang yang keluar-masuk," kata dia.
Selain menjadi pelabuhan petikemas untuk kegiatan ekspor-impor, di kawasan Batuampar juga masih digunakan untuk bongkar muat barang-barang dari berbagai daerah sehingga kondisinya sangat semprawut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar