BATAM: Pengalihan transit penerbangan Jamaah Calon Haji (JCH) dari
Batam ke Padang, berimbas menurunnya penerimaan Bandara Hang Nadim pada
tahun ini.
Bandara Internasional Hang Nadim dipastikan hanya menjadi Bandara
Embarkasi dan tidak lagi melayani penerbangan transit untuk JCH pada
Musim Haji tahun ini. Sementara Bandara Internasional Minangkabau Padang
disamping sebagai Embarkasi juga melayani penerbangan transit dari
beberapa daerah yakni Banjarmasin, Makassar dan Solo.
Kepala Bagian Umum dan Keuangan Bandara Hang Nadim Batam Suwarso
menyebutkan imbas dari peralihan itu Bandara Hang Nadim diperkirakan
mengalami kehilangan pendapatan sekitar Rp1 hingga Rp1,2 miliar selama
Musim Haji Tahun ini jika dibandingkan total penerimaan pada Musim Haji
2011.
"Pada tahun ini kami hanya mendapatkan pemasukan dari embarkasi saja,
untuk transit, loss sekitar Rp1,2 Miliar. Dan ini diluar dari pembelian
bahan bakar pesawat," jelasnya hari ini.
Menurut Suwarso, pada Musim Haji 2011 lalu selama musim haji Bandara
Internasional Hang Nadim Batam memperoleh pemasukan sebesar Rp4,2
Miliar. Total pemasukan itu diperoleh dari sebagai Bandara Embarkasi dan
Bandara Transit.
Pada tahun 2011 lalu, jelasnya, Bandara Hang Nadim Batam melayani
transit pesawat dengan tipe 767 dan A330 yang mengangkut JCH sebanyak
200 pesawat. Dan rata-rata singgah dibawah dua jam.
"Tahun ini kita memperkirakan dari hitung-hitungan kasar penerimaan
selama musim haji sekitar hanya Rp3,4 Miliar. Ini belum selesai masih
berjalan," jelasnya
Ia menjelaskan alasan pemindahan transit ke Bandara Minangkabau Padang
terdapat beberapa faktor. Yakni fasilitas bandara, rute penerbangan,
fasilitas pesawat. Untuk bandara dan sejumlah fasilitas lainnya Hang
Nadim Batam diyakini masih layak.
"Untuk jarak terbang penerbangan melalui Hang Nadim lebih dekat kalau di bandingkan tempat lainnya," jelasnya.
Namun, ia menilai keputusan itu terkait dengan pembagian pengelola
udara di Indonesia. Pengelola udara di Indonesia terbagi dari empat
yaitu Medan, Singapura, Cengkareng, dan Makasar.
"Untuk Batam masuk ke Singapura. Dan kita tahu Bandara Padang masuk
dalam pengelola Angkasa Pura II, yang mengelola udara Medan dan beberapa
daerah lainnya. Sedangkan Batam oleh BP Batam," paparnya. (K17/faa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar