BATAM KOTA (BP) – PT Adhya Tirta Batam (ATB) membangun jaringan
pipa baru sepanjang 13,6 kilometer di tiga jalur pemasangan. Ketiganya
adalah jalur Tanki Kabil-Simpang Jasinta-Bundaran Bandara sepanjang 8,7
kilometer, jalur Sukajadi-Simpang Jam sepanjang 3,1 kilometer, dan jalur
MKGR-Telkom Batuaji sepanjang 1,8 kilometer.
“Pipa tersebut dipasang untuk mengatur sistem distribusi air agar lebih efisien,” tutur Presiden Direktur ATB Graham Fairclough, dalam acara peresmian dan peletakan pipa pertama proyek 13 kilometer jaringan pipa 800 milimeter di areal bundaran Superblok Imperium, Rabu (5/9).
Di titik itulah pemasangan pipa baru dimulai. Pipa di jalur Kabil akan memasok air dari instalasi pengolahan air Duriangkang menuju area Batam Centre. Pipa di jalur MKGR akan memasok air untuk masyarakat di Batuaji. Sementara pipa di jalur Sukajadi untuk mendistribusikan air dari tangki air di Ozon dan Bukit Senyum ke wilayah Bengkong dan sekitarnya.
“Kita tahu bersama, aliran air ke Bengkong itu sangat-sangat buruk. Itulah mengapa kita bangun pipa ini,” katanya.
Pemasangan pipa ini diperkirakan akan memakan waktu lima bulan. Selama itu, ATB memastikan tidak akan terjadi gangguan arus air ke masyarakat. Gangguan akan terjadi saat proses penghubungan air melalui pipa baru.
“Itu akan terjadi di malam hari karena petugas kami bekerja di malam hari. Itu pun cuma terjadi 5 sampai 6 jam saja,” kata Wakil Presiden Direktur ATB Benny Andrianto.
Gangguan tersebut akan dialami oleh masyarakat yang berada di seputar area pemasangan pipa. “Untuk jalur MKGR ke Telkom ya, berarti masyarakat Batuaji yang dapat gangguan itu,” tambahnya.
Hingga saat ini, pipa distribusi yang terhubung ke pelanggan mencapai 7.911 kilometer. Jumlah tersebut meningkat pesat dari yang awalnya hanya 50 kilometer. Dan pemasangan pipa kali ini merupakan pemasangan pipa yang terpanjang yang dilakukan ATB untuk pipa berukuran 800 milimeter.
Pipa ini dibangun seiring dengan semakin bertambahnya calon pelanggan baru ATB. Saat ini ATB telah memiliki 194.000 sambungan aktif dan melayani 97 persen penduduk Batam. Jumlah ini meningkat 14 kali lipat dibanding jumlah pelanggan pertama ATB di tahun 1995.
Proyek tersebut diresmikan oleh Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustofa Widjaja. Dalam acara tersebut, ia menyampaikan bahwa keberadaan air bersih adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat.
“Kelihatannya memang sederhana, tapi ini penting. Kalau berkeliling pulau, ada pulau yang berpenghuni ada yang tidak. Di pulau yang tidak ada penghuninya itu ternyata tidak ada airnya,” katanya.
Mustofa juga menyarankan untuk lebih bijak mengolah air permukaan. Semua air yang jatuh ke Batam harus dipergunakan secara maksimal untuk segala aktivitas agar air tersebut tak kembali sia-sia ke laut.
“Pergunakan untuk menyiram tanaman atau untuk mencuci mobil. Jumlah mobil di Batam nanti akan semakin bertambah. Air yang digunakan untuk mencuci nanti juga akan terasa pengaruhnya. Percayalah,” katanya. (cr18) (30)
“Pipa tersebut dipasang untuk mengatur sistem distribusi air agar lebih efisien,” tutur Presiden Direktur ATB Graham Fairclough, dalam acara peresmian dan peletakan pipa pertama proyek 13 kilometer jaringan pipa 800 milimeter di areal bundaran Superblok Imperium, Rabu (5/9).
Di titik itulah pemasangan pipa baru dimulai. Pipa di jalur Kabil akan memasok air dari instalasi pengolahan air Duriangkang menuju area Batam Centre. Pipa di jalur MKGR akan memasok air untuk masyarakat di Batuaji. Sementara pipa di jalur Sukajadi untuk mendistribusikan air dari tangki air di Ozon dan Bukit Senyum ke wilayah Bengkong dan sekitarnya.
“Kita tahu bersama, aliran air ke Bengkong itu sangat-sangat buruk. Itulah mengapa kita bangun pipa ini,” katanya.
Pemasangan pipa ini diperkirakan akan memakan waktu lima bulan. Selama itu, ATB memastikan tidak akan terjadi gangguan arus air ke masyarakat. Gangguan akan terjadi saat proses penghubungan air melalui pipa baru.
“Itu akan terjadi di malam hari karena petugas kami bekerja di malam hari. Itu pun cuma terjadi 5 sampai 6 jam saja,” kata Wakil Presiden Direktur ATB Benny Andrianto.
Gangguan tersebut akan dialami oleh masyarakat yang berada di seputar area pemasangan pipa. “Untuk jalur MKGR ke Telkom ya, berarti masyarakat Batuaji yang dapat gangguan itu,” tambahnya.
Hingga saat ini, pipa distribusi yang terhubung ke pelanggan mencapai 7.911 kilometer. Jumlah tersebut meningkat pesat dari yang awalnya hanya 50 kilometer. Dan pemasangan pipa kali ini merupakan pemasangan pipa yang terpanjang yang dilakukan ATB untuk pipa berukuran 800 milimeter.
Pipa ini dibangun seiring dengan semakin bertambahnya calon pelanggan baru ATB. Saat ini ATB telah memiliki 194.000 sambungan aktif dan melayani 97 persen penduduk Batam. Jumlah ini meningkat 14 kali lipat dibanding jumlah pelanggan pertama ATB di tahun 1995.
Proyek tersebut diresmikan oleh Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustofa Widjaja. Dalam acara tersebut, ia menyampaikan bahwa keberadaan air bersih adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat.
“Kelihatannya memang sederhana, tapi ini penting. Kalau berkeliling pulau, ada pulau yang berpenghuni ada yang tidak. Di pulau yang tidak ada penghuninya itu ternyata tidak ada airnya,” katanya.
Mustofa juga menyarankan untuk lebih bijak mengolah air permukaan. Semua air yang jatuh ke Batam harus dipergunakan secara maksimal untuk segala aktivitas agar air tersebut tak kembali sia-sia ke laut.
“Pergunakan untuk menyiram tanaman atau untuk mencuci mobil. Jumlah mobil di Batam nanti akan semakin bertambah. Air yang digunakan untuk mencuci nanti juga akan terasa pengaruhnya. Percayalah,” katanya. (cr18) (30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar