Batam, 11/9 (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam tetap mengembangkan Pelabuhan Batuampar, kawasan perdagangan bebas (FTZ) Batam meski juga berencana membangun Pelabuhan Alih Kapal Tanjungsauh berkapasitas 4 juta TEU's dengan anggaran Rp7 triliun.
"Pengembangan Pelabuhan Batuampar tetap masuk dalam rencana BP Batam ke depannya. Keberadaan Tanjungsauh tidak mempengaruhi pengembangan Batuampar," kata Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja di Batam, Selasa.
Mustofa mengatakan, rencana pengembangan Batuampar akan tetap dilanjutkan dengan memperluas dermaga bagain utara, sementara dermaga selatan belum dikembangkan.
"Perkembangan dermaga utara saat ini sudah memasuki tahap pembangunan pertama. Rencananya akan dibangun selama tiga tahun dengan kapasitas hingga 1,2 juta TEU,s," kata Mustofa.
Pembanguan Dermaga Utara Batuampar diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp366 miliar. Pada tahap pembangunan pertama dianaggarkanm dana sekitar Rp63 miliar, tahun kedua Rp200 miliar untuk tahap ketiga dianggarkan sebesar Rp102 miliar.
Dengan pembangunan Tanjungsauh dan pengembangan dermaga Batuampar, maka Batam sebagai daerah FTZ akan memiliki dua pelabuhan untuk mendukung perkembangan industri.
Koordinator Pengawasan Proyek BP Batam, Benny Syahrial, mengatakan untuk tahap pertama konstruksi akan ditargetkan untuk pemasangan pilecap atau pancang pada dermaga.
"Berdasarkan rencana proyek, tahap pertama dilakukan perluasan dermaga yang terdiri dari pembuatan dermaga baru sepanjang 600 meter serta lebar 100 meter, pemasangan slove dan pengerukan," kata dia.
Setelah tahap pertama akan ada pengerjaan reklamasi perairan sekitar 100x300 meter pada sisi utara pelabuhan untuk pelebaran area peti kemas.
Benny mengatakan, pembangunan dermaga baru diharapkan bisa menggenjot kapasitas bongkar muat terminal dari 200.000 TEUs menjadi 1,2 TEUs.
"Pembangunan akan selesai pada akhir 2014 nanti," kata Benny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar