Batam, 26/9 (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustofa
Widjaja dan timnya tengah berada di Amerika Serikat guna melakukan
pembicaraan dengan para pengusaha Negeri Paman Sam.
"Di sana Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengadakan temu bisnis dengan pengusaha Amerika Serikat dan negara lain," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Rabu.
BP Batam berharap dapat mengajak pengusaha Amerika Serikat untuk meningkatkan investasi di Batam yang merupakan "free trade zone" (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
"Hingga kini belum ada laporan hasil dari pertemuan tersebut. Rencananya Kepala BP Batam dan rombongan berada di Amerika hingga 30 September," kata Djoko.
Djoko mengatakan, meski negara-negara kawasan Amerika belum sepenuhnya pulih dari krisis global, namun BP Batam berharap akan ada investasi baru yang masuk ke Batam.
"Selain berharap investasi dari negara Asia terutama bagian timur, kami juga berharap investor Amerika dan Eropa bisa menanamkan modal di Batam," kata Djoko.
Ia mengatakan, selama 2012 BP Batam mengharapkan sebanyak 100 investor asing masuk ke kawasan bebas Batam.
Selama semester pertama 2012, BP Batam mencatat realisasi investasi asing di Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Batam mencapai 112 juta dolar AS, meningkat sekitar 61 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Pada semester pertama 2011 realisasi investasi hanya 43,4 juta dolar AS. Sementara hingga Juni 2012 ada 44 penanam modal asing (PMA) dengan realisasi investasi sebesar 112 juta dolar AS.
Djoko mengatakan, pada periode Januari-Maret 2012 terdapat 18 PMA yang telah mendapatkan persetujuan dengan total investasi sebesar 24 juta dolar AS, April sembilan PMA dengan nilai 18 juta dolar AS, Mei sembilan PMA bernilai 61,7 juta dolar AS, sedangkan pada Juni terdapat delapan PMA dengan nilai investasi 8,4 juta dolar AS.
Untuk perusahaan yang melakukan perluasan tercatat hanya terjadi pada April dan Juni. Pada April 2012 sebesar 1,3 juta dolar AS dan Juni 181,3 juta dolar AS, sehingga total perluasan PMA hingga semester I/2012 sebesar 186,7 juta dolar AS.
Sedangkan yang menanamkan modal pada periode tersebut adalah Singapura, Malaysia, Australia, Italia, India, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Filipina, Sri Lanka, British Virgin Island, Belanda, Norwegia, Inggris, Taiwan, Irlandia, Ukraina dan Korea Selatan.
"Bidang perdagangan, industri manufaktur elektronik, pemindahan muatan dan galangan kapal masih menjadi sektor yang diminati oleh investor," kata Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar