BATAM (HK)- Kabut asap yang melanda Kota Batam beberapa hari belakangan ini merupakan kiriman dari Pulau Sumatra. Terpantau terdapat 250 titik api yang ada pada saat ini tersebar di empat Provinsi.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Batam, Philip Mustamu melalui Forecaster BMKG Astri Pratiwi, dalam beberapa hari ini kabut asap yang ada di Batam merupakan kiriman dari Pulau Sumatera.
"Terpantau hari ini (Selasa-red) terdapat 250 titik api yang tersebar di beberapa provinsi yang ada di Pulau Sumatra," jelasnya.
Tambahnya, titik api itu terdapat di daerah Pekanbaru Riau, namun yang paling banyak saat ini di Provinsi Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan. Beberapa hari belakangan jarak pandang untuk Kota Batam berkisar pada 7-8 ribu meter, namun pada saat ini (Selasa red) telah meningkat mencapai 10 ribu.
"Jarak pandang sudah berangsur-angsur kembali membaik. Tercatat hari ini jarak pandang telah mencapai 10 ribu," terangnya.
Hal ini dikarenakan, titik api yang semulanya terdapat di Pekanbaru saat ini telah berangsur-angsur berlarih ke Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Sehingga kiriman asap yang dibawa oleh angin hanya sedikit yang sampai ke Batam, hal ini akan terus berlangsung hingga seluruh titik api hilang. Dan kiriman asap lebih banyak terbawa ke arah utara Pulau Sumatera.
Kiriman kabut asap yang sampai ke Batam, jelasnya, tidak sampai mengganggu penerbangan pesawat dan juga tidak begitu berpengaruh terhadap kesehatan.
"Melihat data pada hari ini yang jarak pandang sudah sampai 10 ribu meter jauh lebih baik dari sebelumnya, diperediksi beberapa hari ke depan sudah kembali normal," terangnya. (cw57)
Tambahnya, titik api itu terdapat di daerah Pekanbaru Riau, namun yang paling banyak saat ini di Provinsi Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan. Beberapa hari belakangan jarak pandang untuk Kota Batam berkisar pada 7-8 ribu meter, namun pada saat ini (Selasa red) telah meningkat mencapai 10 ribu.
"Jarak pandang sudah berangsur-angsur kembali membaik. Tercatat hari ini jarak pandang telah mencapai 10 ribu," terangnya.
Hal ini dikarenakan, titik api yang semulanya terdapat di Pekanbaru saat ini telah berangsur-angsur berlarih ke Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Sehingga kiriman asap yang dibawa oleh angin hanya sedikit yang sampai ke Batam, hal ini akan terus berlangsung hingga seluruh titik api hilang. Dan kiriman asap lebih banyak terbawa ke arah utara Pulau Sumatera.
Kiriman kabut asap yang sampai ke Batam, jelasnya, tidak sampai mengganggu penerbangan pesawat dan juga tidak begitu berpengaruh terhadap kesehatan.
"Melihat data pada hari ini yang jarak pandang sudah sampai 10 ribu meter jauh lebih baik dari sebelumnya, diperediksi beberapa hari ke depan sudah kembali normal," terangnya. (cw57)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar