Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 10 September 2012

Kabut Asap Belum Pengaruhi Penerbangan di Hang Nadim

Minggu, 09 September 2012 (Sumber : Haluan Kepri)

Batam (HK)-Kabut asap akibat kebakaran hutan di Pulau Sumatera belum mempengaruhi penerbangan di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam. "Belum ada pengaruh kabut pada penerbangan di Batam," kata Kepala Bidang Operasional Darat Bandara Hang Nadim Setyo Utomo, Sabtu (8/9).

Jika ada pembatalan penerbangan, kata dia, lebih dikarenakan cuaca dan kondisi di bandara tujuan, seperti ke Bandara Tempuling, Tembilahan yang terpaksa dibatalkan karena cuaca buruk di wilayah tersebut. "Kalau ada 'cancel', itu karena teknis dan kondisi di daerah tujuan. Cuaca Batam masih kondusif untuk penerbangan," kata dia.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam Asri Pratiwi yang menyatakan jarak pandang di Batam relatif aman. "Jarak pandang masih delapan kilometer. Itu aman untuk penerbangan," kata dia.

Menurut dia, batas minimal jarak pandang untuk penerbangan adalah satu kilometer.

Titik api yang disebabkan kebakaran hutan di Pulau Sumatera belum mempengaruhi penerbangan di Batam.

Ia mengatakan dalam satelit BMKG terpantau 75 titik api di Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Namun, kabut asap yang dihasilkan titik api tidak sampai berembus ke Singapura dan wilayah di Kepri.

"Arah angin dari tenggara, sehingga kabut tidak ke Kepri, melainkan ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat," katanya.

Memang, kata dia, kemungkinan ada asap Sumatera yang tertiup sampai Kepri namun tidak tebal.

Sementara dari Pulau Kalimantan, ia mengatakan terpantau 49 titik api yang berasal dari berbagai daerah.

"Titik api Kalimantan cukup merata dari semua daerah," kata dia.

Kabut asap dari titik api Kalimantan juga diperkirakan tidak sampai ke Singapura dan Kepri. Menurut dia, angin yang bertiup di Kalimantan berputar-putar dan tidak dominan. "Umumnya kalau di Kepri, kabut asap dari Sumatera, bukan Kalimantan," kata Asri Pratiwi. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar