Senin, 4/2/2013 (sumber : ANTARA)
Total utang Batavia Air di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam hingga dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sebesar Rp325 juta.
"Utang tersebut terdiri atas tunggakan pada 2012 mencapai Rp225 juta dan 2013 sebesar Rp100 juta," kata Kapala Bidang Keuangan dan Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Senin.
Utang tersebut, kata dia, berasal dari tagihan jasa pendaftaran, penempatan dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U) dan pelayanan jasa penumpang pesawat udara yang belum dibayar.
"Informasi dari Batavia, nanti kurator yang ditunjuk akan datang untuk menyelesaikan utang tersebut," kata dia.
Suwarso mengatakan, pihak Hang Nadim telah mengirim surat kepada manajemen Batavia Air sejak beberapa minggu yang lalu untuk penyelesaian utang tersebut.
"Kami berharap komitmen yang sudah disampaikan segera ditepati. Termasuk pada calon penumpang mereka yang hingga kini belum ada kejelasan nasibnya," kata Suwarso.
Suwarso mengatakan, saat ini tidak ada lagi aset dari Batavia Hang Nadim yang tertinggal kecuali dua laptop dan satu printer.
"Selama ini mereka memang hanya sewa gerai di Hang Nadim, hampir tidak ada aset yang dimiliki di Batam," kata dia.
Ia juga mengatakan, potensi "loss airport tax" dalam satu hari dengan tidak beroperasinya Batavia bisa mencapai sekitar Rp14,5 juta.
"Hingga kini, nasib calon penumpang Batavia di Batam belum ada kejelasan. Belum ada informasi tentang pesawat yang akan menggantikan Batavia," katanya.
Eddy K Sinoel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar